Manager Bagian Jaringan PT PLN UP3 Tahuna Jemmy Lasut.
Tahuna, detiKawanua.com – Selang Januari 2020 Kabupaten Sangihe mengalami krisis listrik yang cukup fatal. Buktinya pemadaman terencana maupun tidak terencana terus mendera wilayah kepulauan. Imbasnya konsumen pelanggan listrik nyaris setiap hari mempertanyakan kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Sangihe ini.
Ketua LSM Lapek H. Asiz Janis angkat bicara mempertanyakan kinerja PLN.
“Dari bulan Desember 2019 lalu PLN selalu mengeluarkan pengumuman jadwal pemadaman listrik terkait dengan upaya pemeliharaan jaringan dan mesin pembangkit listrik. Namun sangat disayangkan di bulan Januari 2020 pemadaman terencana maupun tidak terencana kembali terjadi,” ujar Janis. Kamis (16/01).
Lanjut Janis bahwa imbas dari pemadaman listrik ini banyak kerusakan peralatan elektronik konsumen terjadi hingga berimbas juga ke kerugian pelaku perekonomian.
“Sekarang yang terjadi adalah kerugian masyarakat, mulai dari kerusakan peralatan elektronik rumah tangga hingga kerugian pelaku perekonomian,” tegasnya kembali.
Kalau masalah ini terus berlarut terjadi, Janis menyatakan bukan tidak mungkin aksi besar-besaran menuntut PLN atas kerugian yang dirasakan pelanggan.
“PLN haru menseriusi untuk penuntasan krisis listrik yang terjadi. Jangan jawaban klasik berupa pemeliharaan jaringan hingga mesin pembangkit yang menjadi dasar pemadaman terencana maupun tidak terencana,” imbuhnya.
Manager Bagian Jaringan PT PLN UP3 Tahuna Jemmy Lasut ketika dihubungi sejumlah wartawan via Whats App menyikapi hal ini. Memang sebelumnya kami sudah mengeluarkan pengumuman pemadaman tapi karena salah satu unit kami mengalami gangguan sehingga pasokan daya mampu kami berkurang lagi yang sebelumnya 600 KW kini bertambah menjadi 1.100 KW.
“Namun kami tetap berupaya utk percepatan perbaikan mesin di PLTD agar kondisi sistem kami bisa normal lagi,” jelas Lasut sambil menambahkan permohonan maaf kepada masyarakat. (js)