SULUT – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (22/1/25) siang, menggelar konferensi pers terkait pelaksanaan Konferwil XII NU Sulawesi Utara yang dirangkaikan dengan Harlah NU ke 102 Tahun.
Konferensi pers yang dilaksanakan di Kantor PWNU sulut ini dihadiri langsung Ketua Tanfidziyah PWNU Sulut Ulyas Taha, didampingi Ketua panitia H. Ahmad Soleh dan Sterring Commite Midun Loho.
Kepada wartawan Ulyas Taha mengungkapkan, Konferwil NU Sulut ke XII ini dilaksanakan karena masa khidmat pengurus yang sedang berjalan sudah berakhir yakni, periode 2019-2024.
“Ada beberapa hal yang kemudian bergeser hingga tahun 2025. Pertama kita melakukan pilpres dan pileg serentak tahun 2024 dan pilkada sehingga pelaksanaan konferwil diundur sampai bulan januari,” kata Kakanwil Kemenag Sulut ini.
Pada kesempatan tersebut, Ulyas juga mengatakan konferwil bakal dilaksanakan pada tanggal 24-26 Januari 2025 bertempat di hotel Aston.
“Akan dilaksanakan pembukaan, sidang-sidang kemudian pemilihan dan penutupan,” kata Dia.
Adapun tema yang diangkat dijelaskan Ulyas adalah “Merawat Toleransi dan Memperkokoh Jam’iyah Nahdlatul Ulama Yang Koheren Di Sulawesi Utara”
“Mengapa tema ini menjadi penting karena pada dasarnya kita di sulut bahkan di indonesia sudah akrab dengan toleransi. Bagaimana kita saling menghargai, hidup dalam kepelbagaian perbedaan suku agama dan RAS, kemudian kita saling menghormati dengan perbedaan itu,” jelas Ulyas.
Lebih lanjut Ulyas memaparkan bahwa toleransi yang selama ini dijaga dan sudah terbangun ditengah-tengah masyarakat perlu dirawat.
“Maka sebagai ormas keagamaan maka kita perlu perawatan agar toleransi ini tetap kokoh bahkan lebih kokoh. Ini yang menjadi irisan dari tema. Kemudian kita juga memperkokoh jamliya antar ulama, jaringan organisasi secara lembaga keagamaan dan kultur secara koheren agar ada keterkaitan antara satu struktur dengan struktur yang lain tidak boleh sebuah organisasi kemudian bekerja sendiri sendiri. Harus ada keterkaitan antara satu struktur dengan struktur yang lain,” paparnya.
Dia juga membeberkan terkait mekanisme dalam penyelenggaran konferwil dimana akan digelar berbagai sidang komisi, sidang pleno, tabulasi penghitungan Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa), penetapan Rois Syuriah, kemudian dilanjutkan pemilihan ketua tanfidziyah.
“Agenda dilanjutkan dengan pleno yang akan dilaksanakan pemilihan, yang dimulai dari Ahwa. Dimulai dari Ahwa akan kita tabulasi. Dari situ nanti siapa yang terpilih di antara mereka sebagai anggota Ahwa, dan dari situlah Ahwa menentukan Rais Syuriah. Setelah itu kita umumkan dalam pleno, dan dilanjutkan pleno pemilihan ketua tanfdziyah,” tandas Ulyas.
Sementara itu, Steering Commitee Midun Loho mengatakan, selain konferwil akan diadakan juga peringatan Hari Lahir NU yang 102 Tahun.
“Harlah NU akan dilaksanakan seusai pelaksanaan konferwil dan akan melakukan longmarch start dari depan hotel sston dan finish di depan asrama gorontalo,” tandas Midun sembari berharap pelaksanaan konferwil dapat berjalan dan sukses. (*)