Ditektur Perbenian Departemen Pertanian, didampingi Kepala Dinas Pertanian Minahasa saat meninjau lokasi kebun jagung Hibrida.
Minahasa, detiKawanua.com – Direktur perbenihan tanaman pangan departemen pertanian Dr. ir. Mohamd Takdir Mulyadi mengapresiasi positif pemerintah Kabupaten Minahasa atas pengembangan produksi pertanian yang boleh dikatakan signifikan,tak hanya itu apresiasi datang dari Staf khusus menteri pertanian.
“Kami telah melakukan survei di beberapa tempat produksi Komuditi pertanian jagung hibrida JH 37 yang ada di kabupaten minahasa lebih khusus kecamatan Remboken dan hasilnya sangat memuaskan,” kata mulyadi disela-sela memantau langsung produksi pertanian beberapa waktu lalu.
Menurutnya pengembangan Jagung Hibrida JH 37 dengan skala besar sudah dilakukan di kabupaten Minahasa dengan produksi ini Kabupaten Minahasa bakal saingi Kabupaten Maros untuk jagung Hibrida JH 37.
“Kedatangan kami juga dalam rangka kunjungan persiapan Menteri Pertanian Syarul Yasin Limo dalam waktu dekat ini,” ujar Mulyadi.
Pada kesempatan yang sama Kepala dinas Pertanian Minahasa Yeittje Roring SP,menambahkan bahwa kedatangan dua petinggi kementrian dalam rangka persiapan kedatangan Mentri Pertanian Syarul Yasin Limo pada bulan Maret mendatang.
“Kenapa dibulan Maret Menteri akan datang karena ada panen, penanaman, dan produksi eksport untuk benih jagung unggul,” ujar Roring, Jumat (24/01).
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, dari pemantauan pejabat kementrian, pengembangan jagung hibrida di Kecamatan Remboken mendapat apresiasi positif, karena semuanya keluar dua tongkol.
Selain itu juga komuditi ini merupakan keuntungan masyarakat Minahasa, dengan adanya pengembangan jagung JH 37.
Roring berharap varietas jagung unggul ini akan lebih dikembangkan di Minahasa, lantaran jagung ini bisa diproduksi sebagai pakan ternak tidak seperti jagung hibrida yang lain tidak bisa dikonsumsi oleh hewan ternak.
“Kebanyakan keluhan masyarakat untuk jagung hibrida yang lain, akan ada ganguan perkembangan hewan ternak jika diberikan sebagai baham konsumsi hewan. Tapi untuk varietas JH 37 tidak,” pungkasnya. (Baim)