Kepala Dinsos Boltim, Slamet Umbola.
Boltim, detiKawanua.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), tahun 2019 ini akan merealisasikan bantuan 92 unit Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS Rutilahu) dari Kementerian Sosial, kepada penerima di Tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Boltim.
Terkait adanya bantuan kementerian tersebut, Kepala Dinsos Boltim, Slamet Umbola kepada awak media ini mangatakan, jumlahnya 92 unit yang tersebar di 3 kecamatan. Bantuan kementerian sosial ini, berdasarkan Basia Data Terpadu (BDT).
“Iya, dari kementerian berjumlah 92 unit RS Rutiluhu, ini sesuai dengan BDT dari kementerian yang sebelumnya sudah dilakukan disurvey lapangan. Nah, dari hasil survey dimaksud, ada 3 kecamatan yakni kecamatan Nuangan, Motongkad dan Tutuyan layak mendapatkan bantuan. Mereka dapat Rp 15 juta per unit, untuk dana RS Rutilahu dengan sumber anggaran melalui APBN. Kita upayakan rampung semua. Meski saat ini, masih dalam tahap pekerjaan,” papar Slamet, Kamis (19/12) diruang kerjanya.
Tak hanya RS Rutiluhu, namun kata Slamet bahwa, tahun ini terdapat juga 30 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dan 36 KUBE bersumber dari APBN.
Senada dikatakan, Kepala Seksi Pendampingan dan Pemberdayaan Supervisor Program Penanganan Fakir Miskin, Dinsos Boltim, Asnawi Mokodompit S. Sos, soal bantuan KUBE tersebut, ada 30 KUBE dari melalui APBD terdapat di kecamatan Kotabunan, Tutuyan, Motongkad, Mooat, Modayag Barat.
“Untuk anggaran KUBE APBD senilai Rp 600 juta, terbagi atas 30 kelompok usaha bersama yang masing-masing kelompok 10 orang anggota dan mendapat Rp 20 juta per kelompok, tetapi dalam bentuk barang yaitu peralatan (barang-red) sesuai kebutuhan kelompok diantaranya kelompok pembuat kue, pertanian, kelompok tukang mebel dan kelompok perikanan. Semuanya sudah tuntas,” jelas Asnawi.
Lanjut dikatakannya, sedangkan 36 KUBE dari APBN juga berdasarkan BDT di Tiga kecamatan yakni Tutuyan, Motongkad serta Nuangan. Kelompok ini, kebanyakan permintaan mereka bidang pertanian Dan sudah terealisasi semua.
“Anggarannya sekira Rp 720 juta bagi 36 kelompok. Per kelompok Rp 20 juta dalam bentuk barang, juga sesuai kebutuhan kelompok. Saya menghimbau kepada kelompok-kelompok penerima, bantuan yang diberikan oleh perintah agar jangan dijual. Manfaatkan sebagaimana mestinya. Sebab, kita akan melakukan evaluasi pemanfaatan bantuan untuk kelompok,” terangnya, sembari mengimbau. (Fidh)
