Jakarta, detiKawanua.com – Tampil sebagai narasumber/pembicara di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia yakni Universitas Indonesia (UI) pada Jumat (23/08) sore, di Gedung Kampus Universitas Indonesia UI Salemba Jakarta Pusat, melalui Gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE dalam prosesi Kuliah Umum Kebangsaan itu dihadapan civitas akademika UI telah memberikan materi “Prospek Dan Potensi Sulawesi Utara dalam Menunjang Pembangunan Nasional”.
Undangan terhormat dari Iluni UI Sekolah Pasca Sarjana Sekolah Kajian Strategik dan Global Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia itupun melalui gubernur dengan jelas mengungkapkan bahwa berkaitan dengan Meningkat dengan pesatnya investasi disertai program-program Pemprov Sulut sehingga dirinya menjadi sorotan dan diundang khusus menjadi pemateri.
Gubernur Olly Dondokambey yang diwawancarai membenarkan akan memberikan materi di Kuliah Umum di UI.
“Saya akan memberikan materi soal investasi, mungkin pertimbangannya tingginya investasi di daerah kita saat ini dan prospek ke depan yang sangat cerah,” tandas Gubernur Olly.
Lebih jauh dikatakan bahwa keberhasilan dari beberapa program kerja Pemprov Sulut juga menjadi alasannya. Termasuk kenaikan kunjungan turis di Sulut, yang sangat terasa pada iklim investasi di Nyiur Melambai.
“Atas nama masyarakat Sulawesi Utara, sangat berterima kasih atas kesempatan karena hari ini diberikan kesempatan menyampaikan visi dan misi tentang apa yang sudah kita lakukan. Apalagi penyampaian ini di tengah-tengah civitas Universitas Indonesia. Ini suatu kebanggaan yang tinggi bagi masyarakat Sulawesi Utara,” ujar Olly Dondokambey mengawali kuliah umum.
Di kesempatan ini, Olly Dondokambey menyampaikan potensi dan gambaran umum posisi Sulawesi Utara secara geografis, geoposisi dan geostrategi di Sulawesi Utara.
“Provinsi Sulawesi Utara sangat strategis karena berada di utara Republik Indonesia, sehingga jarak tempuh sangat dekat dengan posisi pusat ekonomi saat ini yaitu Cina, dibandingkan dengan Singapura. Lebih dekat ke benua Amerika,” kata Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey sampaikan mengungkapkan banyak tokoh berasal dari Sulawesi Utara yang sangat berjasa membangun negeri Indonesia.
Mulai 1937, Dr. Sam Ratulangi sudah menulis tentang Indonesia di Pasifik. Pelabuhan Bitung, Morotai dan Filipina, jika berhasil menguasai daerah ini akan sangat dekat dalam pertarungan mempertahankan wilayah Pasifik.
“Kalau Bitung berkembang, bukan hanya memajukan Sulawesi Utara, tapi akan menjadi daerah ekonomi baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujar Olly Dondokambey.
Kemudian, Maria Walanda Maramis, seorang tokoh sejak 1924 sudah meminta mengisi peran perempuan untuk terlibat dalam semua kegiatan, termasuk ikut memilih pada semua kegiatan demokrasi di Indonesia. Ini peran Maria Walanda Maramis.
Sehingga saat ini peran perempuan di Sulawesi Utara banyak muncul tokoh-tokoh perempuan di Sulawesi Utara yang tidak tabuh untuk memimpin lembaga. Salah satunya 2 universitas terbaik di Sulawesi Utara yaitu Unsrat dan Unima, rektornya adalah perempuan.
Begitu juga kepala daerah, dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara 4 daerah dipimpin oleh perempuan. Serta dari 6 calon anggota legislatif DPR RI terpilih dari Sulawesi Utara, 4 diantaranya adalah perempuan,” jelas Dondokambey.
Olly Dondokambey juga menyebut seorang diplomat legendaris Indonesia bernama Babe Palar. Bersekolah di Minahasa sampai ke Belanda menjadi anggota parlemen, jadi warga negara Belanda saat itu. Tapi perjuangan untuk membawa Indonesia memprotes segala yang ada di Belanda, saat kemerdekaan Indonesia, ia kembali ke Indoensia dan diutus menjadi duta besar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita sudah bangun museumnya di Rurukan yang disponsori Bank Indonesia. Bapak ibu bisa melihat sejarah Babe Palar di sana,” tandas Olly Dondokambey.
Selanjutnya, Alexander Maramis juga merupakan salah satu tokoh nasional yang terlibat langsung pada panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI). Maramis juga terpilih masuk tim 9 perumus Pancasila, dan menjadi satu-satunya anggota yang beragama Nasrani. Dari hasil perumusan itu terbentuklah piagam Jakarta, dan dalam prosesnya mengalami perubahan.
“Pada zaman Soeharto, beliau juga menjadi tim 5 untuk menggali makna Pancasila dan memutihkan sejarah Pancasila itu. Siapa yang melahirkan Pancasila itu, dan tetap ditemui bahwa Soekarno lah yang pertama menyampaikan pidato tentang Pancasila,” jelas Olly Dondokambey.
Olly Dondokambey mengungkapkan banyak tokoh Sulawesi Utara yang sangat berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
“Saya kira empat tokoh ini mewakili, walaupun ada banyak tokoh lainnya dari Sulawesi Utara. Tapi merekalah yang menjadi suatu tanda bahwa kontribusi anak bangsa Sulawesi Utara untuk Indonesia dari awal sudah terlibat. Kita bukan hanya menjadi penumpang gelap dalam kontribusi negara Indonesia ini,” terang Olly Dondokambey.
Diketahui, kuliah umum diselenggarakan Iluni Universitas Indonesia (UI) Sekolah Pasca Sarjana, di gedung IASTH UI, Jumat (23/8/2019), domederatori Fabian Pascoal, SH, LLM.
Kuliah umum dimulai pukul 14.30 WIB, dihadiri ratusan mahasiswa, dosen dan alumni UI. Hadir menemani Gubernur Olly Dondokambey adalah Kadis PTSP, Kadis Perhubungan, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Utara, Dirut BSG Jeffry Dendeng dan staf pribadi Olly Dondokambey, Victor Rarung.
(Advertorial Biro Protokol dan Humas Setdaprov Sulut)