“Melalui transformasi nilai-nilai kecerdasan yang diejawantahkan dalam kehidupan masyarakat Bolmong, dengan melakukan perubahan pola pikir, pola tindakan dan pola sikap tanpa meninggalkan kearifan lokal oleh seluruh pemangku kepentingan di semua tingkatan,” kata Welty, Rabu (23/03) siang tadi.
“Sebuah kabupaten yang dulu sangat besar, luas dan superior, kini telah menjelma menjadi kabupaten yang masih dalam etape pencarian kembali identitas dan jati dirinya setelah empat kali melahirkan Daerah Otonomi Baru (DOB). Serta, perjuangan yang tak kenal henti dalam memperjuangkan dan menyambut terbentuknya Provinsi Bolmong Raya (PBMR) yang mudah-mudahan tidak akan lama lagi. Dalam konteks inilah maka peringatan HUT ke-62 Bolmong ini menjadi sangat bermakna,” ujarnya.
“Peringatan HUT ini kita jadikan sebagai sarana mawas diri atau introspeksi diri. Dengan demikian, setiap etape perjalanan kehidupan ini selalu bermakna, karena mampu memberikan jawaban atas persoalan kekinian serta responsif dengan tantangan ke depan,” katanya.
“Sebagai generasi penerus, mari kita jadikan sejarah sebagai sebuah untaian peristiwa penuh makna dan hikmah. Lalu dari sejarah pemerintahan dan pembangunan Bolmong selama ini, kita bisa memetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya,” ujarnya.
“Pada momen berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas dharma baktinya yang terlah dipersembahkan kepada daerah tercinta ini. Dirgahayu ke-62 Kabupaten Bolmong,” katanya. (Tri Saleh)