Example floating
Example floating
Example 728x250Example 728x250
SULAWESI UTARA

Proyek Drainase di Jalan Fatmawatih Bitung Dinilai Buang-buang Anggaran

×

Proyek Drainase di Jalan Fatmawatih Bitung Dinilai Buang-buang Anggaran

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Proyek Drainase. /Ist

Bitung, detiKawanua.com – Warga kompleks perumahan PA Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, mengeluhkan keberadaan proyek saluran drainase yang ada di jalan Fatmawatih. 

Menurut warga,  menilai proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung itu tidak tepat, salah sasaran dan buang-buang anggaran.

“Masakkan proyek itu tidak ada papan nama, harusnya hanya penggalian pasir di dalam saluran drainase namun ditambah dengan melebarkan saluran,” tutur Selvi Maengkom, warga setempat, Minggu (05/07).

Dia melihat proyek pengerjaan saluran itu tidak memecahkan masalah yaitu air dari saluran sering meluap menutupi jalan bahkan sampai menggenangi pelataran rumah warga selalu kemasukan air. Warga menilai tidak perlu dilakukan penambahan volume ukuran dari saluran itu karena akan membuang-buang anggaran. “Harusnya diperhatikan saluran yang ada di sekitar pertikon Samudera MM yang sering meluat airnya ke jalan saat hujan, kalau di pemukiman kami cukup mengangkat pasir didalam saluran,” pintanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung menjelaskan ada dana pergeseran akibat bencana di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bitung akan diawasi, karena dana yang digelontorkan diambil dari Anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Pemkot Bitung tahun anggaran 2015 sejumlah Rp 32,75 Miliar.

“Saya perintahkan kepada seluruh kepala SKPD untuk segera mensosialisasikan kepada publik seluruh program atau kegiatan kepada masyarakat agar masyarakat Kota Bitung bisa menilai kinerja kita, dengan alasan agar masyarakat Kota Bitung tahu jelas apa yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung di tahun 2015 dan rencana pembangunan di tahun 2016,” kata Hanny Sondakh, Walikota Bitung.

Terpisah, Kepala Dinas PU Bitung Ruddy Theno saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk proses penggunaan anggaran pergeseran yang dilakukan untuk penangulangan bencana tersebut membutuhkan waktu dan tahapan yang ada saat ini adalah tahapan pengerjaan yang mana, proses tendernya di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Bitung telah selesai dilakukan.

“Dana tersebut terserap dalam beberapa proyek, ada yang lewat Tender namun ada juga yang hanya melalui Penunjukan Langsung (PL). Untuk paket PL sendiri ada sekira 51 Paket pekerjaan dan Tender sendiri sebanyak 21 Paket,” kata Theno.

Menurutnya pekerjaan proyek pergeseran disebar di Tiga Bidang yang ada di Dinas PU yakni, Bidang Bina Marga, Bidang Cipta Karya dan Bidang Sumber Daya Air (SDA). “Sebagian besar memang untuk pembuatan dan perbaikan drainase, hanya sedikit yang dipakai untuk perbaikan jalan,” terangnya.

Adapun rincian Paket pekerjaan di Bidang SDA meliputi, Sabo Dam, saluran, Pengaman sungai (bronjong), Outlet (saluran primer mengarah ke badan air) yang besarnya Rp11,85 Miliar. “Seperti Daerah aliran sungai (DAS) Sungai Girian sekarang ini ada outlet pembangunan yang dibangun. Untuk Bidang Cipta Karya sendiri meliputi, saluran dan talud dengan nilai total sebesar Rp 17,23 Miliar serta Bidang Bina Marga yakni perbaikan jalan yang kebanyakan dilakukan di Kecamatan Matuari dengan anggaran sebesar Rp3,6 Miliar paket proyek di Tiga Bidang itu totalnya sebesar Rp32,75 Miliar,” Theno menandaskan. (*/tnm/Arby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.