Kepala Dinkes Boltim, Eko Marsidi.
Boltim, detiKawanua.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Eko Marsidi menegaskan, soal meninggalnya warga Tombolikat Selatan (Tomsel) kecamatan Tutuyan pada Sabtu (11/07) lalu, disebabkan oleh penyakit malaria bukan, Demam Berdarah Dengeu (DBD) sebagaimana yang diinformasikan.
Dikatakan Eko, pasien bernama Ririn Hadju (26) warga Tomsel yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Datu Binangkang sudah dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan hasilnya adalah positif malaria bukan penyakit DBD.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bahwa, yang bersangkutan positif malaria tepatnya malaria cerebral,” terangnya, Minggu (12/07) kemarin, ke sejumlah media.
Dirinya menambahkan, pada Senin (13/07) tadi, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan guna membasmi serangan nyamuk penyebab malaria maupun DBD.
“Senin akan diturunkan. dan hal ini sudah positif malaria maka kan dilakukan penyemprotan,” ujar Eko.
Sekedar diketahui, persamaan malaria dan demam berdarah adalah keduannya disebabkan oleh nyamuk. namun, malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina yang hidup di air tenang dan kotor sedangkan, DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di air tenang dan bersih. (Fidh)