MINSEL, detikawanua.com – Masuk Tahun baru 2018 banyak kepala sekolah siap berhadapan dengan resiko penyelesaian biaya Buku K13 yang sudah di sepakati secara bersama dalam MoU dengan pihak ketiga posisi tersebut banyak kepala sekolah masih bingung dengan kejelasan siapa yang bertanggung jawab soal penyaluran Buku K13
Dari jumlah Sekolah di kabupaten Minsel 268 sekolah tingkat SD dan 85 sekolah tingkat SMP sampai tahun 2017 ada sekitar 75 % sekolah telah menyelesaikan Biaya Buku dengan plot anggaran disepakati sesuai dengan MoU sebesar 40% ternyapta ada banyak sekolah yang belum menyelesaikan Biaya Buku lewat Dana Bos tersebut
Beberapa kepsek saat ditanya disela-sela rapat koordinasi ( Rakor ) Kepsek SD dan SMP di SD GMIM Pondang Amurang Rabu ( 10/01/2018 ) siang tadi mengaku masih bingung, karena ada yang sudah dibayarkan tapi buku yang ditargetkan sampai bulan desember tidak kunjung datang tapi ada juga sebaliknya karena tidak jelas mana pihak ketiga maka kepsek menjadi takut akhirnya dana bos mengendap di bank. Imbuh kepsek yang namanya tak ingin di publis
Menurut Kabid Dikdas di Dinas Pendidikan Minsel Naomi Lampus Biaya Buku K13 Tahun 2017 sesuai Juknis BOS 2017 sebesar 40% itu menjadi hal yang tidak boleh tidak harus bagi pihak sekolah bukan pihak Dinas yang tanggung salah jika lalai karena banyak sekolah yang cuek dan acuh dengan biaya buku pada dana Bos 2017 dan lebih para lagi ada yang tidak mengerti dampaknya
Dirinya mengakui ada 25% Sekolah yang masuk daftar panggil karena belum dapat menyelesaikan Biaya Buku K13 tahun lalu hanya 75 % yang sudah kategori selesai
” yah memang kalau mau.di persentasikan sekolah yang sudah selesai pada item biaya Buku K13 dari dana Bos sekitar 75% dan yang sisanya masuk ranah pemanggilan ke dinas untuk diselesaikan, berapa sekolah akan selesaikan besok .dan itu harus diselesaikan. Ujar Naomi
Sebelumnya dari informasi yang dihimpun media ini Terkait Percetakan sampai penyaluran di sekolah-sekolah pihak Dinas telah melakukan MoU dengan PT Intan Pariwara namun karena tidak sesuai target bulan Agustus maka berpindah ke PT Gramedia
(Vandytrisno )