Dirut RSUD Tondano dr. Mariany Suronoto.
Minahasa, detiKawanua.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tondano kekurangan tenaga dokter umum. Dalam sebulan ada sekitar 3300 pasien yang masuk di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Tondano, jika dikalkulasi ada sekitar 330 pasien setiap hari. Dan mereka hanya dilayani 8 dokter umum yang secara bergantian sebagai dokter jaga.
Hal ini diakui oleh Dirut RSUD Tondano Dr Mariany Suronoto ditemui media ini diruang kerjanya, Rabu (12/02).
Menurutnya ke 8 dokter jaga ini juga harus mengkontrol pasien yang rawat nginap, sehingga mereka melakukan kerja ekstra. Wajar, jika ada keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang kurang maksimal. Namun, untuk mengantisipasi kekurangan ini, pihak rumah sakit terus berusaha memberikan yang terbaik.
“Jika masih ketambahan 6 dokter umum, maka pelayanan maksimal untuk pasien tidak di sanksikan lagi. Tidak ada lagi keluhan masyarakat mengenai pelayanan kurang, karena tanaga yang sudah mumpuni dengan kekuatan 14 dokter umum,” ujar Suronoto.
Dijelaskannya bahwa Rumah sakit juga sudah membuka lowongan untuk dokter umum, namun belum ada yang mendaftar. Suronoto mengakui, bahwa seleri untuk dokter kecil, dan kemungkinan itu yang menyebabkan kurangnya minat dari dokter umum untuk menjadi THL di rumah sakit.
“Sekarang di tes CPNS ada ada enam formasi, namun tiga dokter yang ikut CPNS mereka adalah THL di rumah sakit. Jadi, jika formasi ini terisi, rumah sakit hanya ketambahan 3 dokter umum,” terangnya.
Dilain pihak, Suronoto juga mengeluhkan akan tenaga apoteker yang hanya 5 orang yang baiknya harus 8 orang. Sehingga, dalam pelayanan obat ada keterlambatan sedikit.
“Masyarakat diharapkan dapat mengerti dengan keadaan ini. Dihimbau, kepada masyarakat agar dapat memfungsikan puskesmas yang ada, karena kenyataannya ada pasien yang bisa dirawat di puskesmas, tapi mereka hanya menginginkan datang ke rumah sakit,” ujarnya.
“Tapi, untuk dokter spesialis 22 dokter sudah cukup. Namun, mereka hanya mengisi poli poli yang ada dan tidak menjadi dokter jaga,” terangnya.
Seraya menambahkan untuk pendataan kembali BPJS tidak mempengaruhi kunjungan berobat di RSUD Tondano, karena setiap hari banyak pasien yang datang.
“Hanya untuk pasien kandungan yang sedikit mengurang. Mungkin karena dokter spesialis kandungan sudah pindah ke Tomohon, memang begitu untuk kandungan banyak pasien yang tergantung dan mempercayai satu dokter, makanya untuk poli kandungan agakengurang pasiennya,” pungkasnya. (Baim)