Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Liputan Khusus: Serahkan Paket Bansos PBL Mapalus, Walikota Manado “Sentil” Program UC

×

Liputan Khusus: Serahkan Paket Bansos PBL Mapalus, Walikota Manado “Sentil” Program UC

Sebarkan artikel ini
Pj Walikota Manado Royke Roring ketika Menyerahkan BansosPBL Mapalus, Selasa (12/01). /Ist
Manado, detiKawanua.com – Penjabat Walikota Manado Ir Royke O Roring MSi seolah tidak mengenal lelah. Setibanya dari Jakarta usai agenda kedinasan, Walikota bergegas menuju Kelurahan Ternate Baru
Kecamatan Singkil untuk menyerahkan bantuan yang bersumber dari Program
PBL Mapalus, Selasa (12/01).
Dalam sambutannya, Walikota mengatakan ada banyak
program yang diperuntukkan oleh Pemerintah kepada kita, termasuk kita di
Kota Manado, ada yang dibiayai dengan dana dari pusat, provinsi, dan
kota. 
“Saat ini adalah salah satu bantuan atau program berbasis
lingkungan, program dari Kota Manado atau PBL Mapalus, yang dalam rangka
melihat lapisan masyarakat yang perlu dibantu,” ujar Kepala Bappeda Sulut ini.

Pada penyerahan 200 paket Bansos PBL Mapalus, masing-masing 185 paket Natura dan 15 paket Perlengkapan Anak Sekolah, Walikota berharap, kiranya bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat, sembari berpesan, untuk tetap menunjang program
pemerintah. 
“Mari kita tetap menjaga lingkungan, kebersihan, keamanan, di
sekitar kita, karena kebersihan itu juga adalah ibadah. Peduli keamanan
dan ketertiban di sekitar kita, itu juga ibadah.  

Pada kesempatan tersebut, Roring juga menyentil tentang program Universal Coverage (UC), salah satu program andalan Walikota Vicky Lumentut. Mengenai bantuan kesehatan, menurutnya, Indonesia sudah ada BPJS Kesehatan.

Khusus untuk Kota Manado sampai tahun
2016 masih menggunakan UC, masih dalam program APBD, yang sebenarnya
sudah ada program nasional. Tahun 2017, sesuai informasi, semua harus
mengikuti program nasional. Nanti Kota melihat yang kurang-kurang.
Tetapi sekarang program ini masih berlangsung dan memprogramkan. 

“Banyak
beredar di media massa, ini penjabat walikota datang, UC hilang. Ini
torang karena ada hutang Oktober November Desember belum bayar, pada RS
rujukan. Sehingga salah satu kase brenti, RS Kandou. Karena dianggarkan
35 M, nda cukup, masih ada hutang 7 M. Ini kan penjabat belum ada.
Tetapi bukan masalah penjabat atau walikota, tetapi ini sudah
diprogramkan dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015 ada tapi kita masih
berhutang dan tahun 2016 tetap akan kita mulai,” terangnya.

“Cuma kami perlu
meneliti lebih dalam. Jangan ada yang tidak perlu diperiksa, dorang
asal-asal tulis yang mo di periksa. Jadi terjadi pemborosan terhadap apa
yang harus di cek. Tetapi nanti dari Inspektorat yang cek.

Diperkirakan
Cuma sekitar 35M, masih ada hutang 7M. Makanya dorang kase brenti. Jadi
saya kira Itu tetap berlanjut, tetapi perlu penyempurnaan ke depan,
nanti beralih pada program nasional, karena Pak Jokowi dan JK secara
nasional sudah memprogramkan, pungkas Roring.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Singkil, Muflich Basuki, S.Sos, M.Si, Perwakilan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Kelurahan (BPMPK), Lurah Ternate Baru, Iskandar Polontalo, S.I.P, Lurah Wawonasa, Hamzah Palinto, para Pemuka Agama, dan Tokoh Masyarakat di Kecamatan Singkil.  (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *