Sulut – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara telah resmi memiliki Pimpinan Dewan Difinitif beserta Alat Kelengkapan Dewan (AKD) yang telah diparipurnakan, Rabu (20/11) diruang rapat paripurna.
Menariknya, saat rapat paripurna segera berakhir, Anggota DPRD Sulut Henry Walukow melayangkan interupsi pada pimpinan DPRD terkait struktur pimpinan AKD.
Pasalnya, dari seluruh fraksi yang mengisi posisi AKD, hanya dari Fraksi Partai Demokrat tidak mendapatkan posisi strategis dalam struktur AKD.
Menurut Legislator Dapil Minut-Bitung ini, ada sesuatu yang mengganjal dari sekian banyak personil yang dipilih, tidak ada satu pun personil anggota Fraksi Demokrat yang masuk di dalam komposisi pimpinan AKD.
“Saya ingin menyatakan, ini sesuatu yang tidak lazim terjadi, atau ada skenario yang kami rasakan mencegah Fraksi Demokrat masuk dalam salah satu pimpinan alat kelengkapan dewan. Sedangkan keputusan DPRD yang kita buat sifatnya kolektif. Ini sesuatu yang tidak sehat,” kata Walukow.
Meskipun menurutnya tidak elok, Walukow mengatakan, Fraksi Demokrat tetap menerima keputusan dan menyerahkan sepenuhnya biarlah rakyat Sulawesi Utara yang menilai proses demokrasi yang terjadi hari ini.
“Biarlah ini hanya Tuhan yang tahu. Tetapi dengan kejadian ini, kami ingin menegaskan bahwa Fraksi Demokrat akan berkoalisi dengan rakyat dan akan menambah giat kerja-kerja kerakyatan yang akan kami lakukan di Gedung DPRD ini,” tandasnya.
Tak Dapat Jatah Pimpinan AKD, Henry Walukow Sebut Ada Skenario Mencegah Fraski Demokrat
