Example floating
Example floating
POLITIK/PEMERINTAHANSULAWESI UTARA

Setwan Sulut Gelar Media Gathering Bertemakan “Pers Sebagai Four Estate di Era Reformasi”

×

Setwan Sulut Gelar Media Gathering Bertemakan “Pers Sebagai Four Estate di Era Reformasi”

Sebarkan artikel ini

Sulut, detiKawanua.com – Sekretariat DPRD Sulut menggelar Media Gathering dengan tema ‘Pers Sebagai Four Estate di Era Reformasi’ bertempat di Pondok Hijau Mapanget, Jumat (O2/07) pagi.

Kegiatan tersebut menghadirkan seluruh wartawan post liputan DPRD Sulut baik Online, Cetak, Radio maupun Televisi dengan narasumber dari pengamat politik pemerintahan, Taufik Tumbelaka dan Sekertaris DPRD Sulut, Glady Kawatu dan moderato Nobert Losa.

Menurut pemaparan Tumbelaka, PERS adalah bagian dari sejarah perjalanan bangsa indonesia, maka Pers bisa disebut sebagai pilar demokrasi, bagaimana kedudukan pers dan peran penting dalam demokrasi.

“Perjalanan sebuah demokrasi, berawal dari seorang filosof asal Inggris bernama John Lock yang menentang kekuasaan absolut oleh Raja- Raja di Eropah dengan merujuk kepada perjuangannya dan membuahkan lahirnya pemisahan kekuasaan eksekutif, legislatif dan judikatif,” ungkap Tumbelaka.


Konsep Pemisahan Kekuasaan (separation of powers) oleh Filsuf Inggris John Locke (1632 -1704), lanjut Tumbelaka, mengeritik kekuasaan absolut dari Raja-raja Struart (1690) lewat buku Two Treatises of Civil Government.

” Menurut Locke, kekuasaan dibagi 3 yakni Kekuasaan Eksekutif, Legislatif (yudikatif didalamnya) dan Federatif menjaga keamanan negara. Montesquieu (1689-1755) juga pada tahun 1748 mengembangkan pemikiran Locke dengan buku L’ Esprit des Lois (The Spirit of The Laws) sebagai respon karena melihat sifat despotis raja Bourbon,” jelas Tumbelaka.

Tumbelaka mengatakan, tugas Jurnalis dalam menulis Berita harus mengikuti aturan yang berlaku yaitu 5W 1H, Cover both side dan berdasar pada Kode Etik Jurnalistik.

“Tahapan inilah yang menjadi dasar jurnalis dalam menerbitkan sebuah berita pemerintahan maupun pemberitaan lainnya,” kata abang (sapaan akrabnya).

Ia pun menuturkan, kemitraan Setwan dan Forum Wartawan DPRD Sulut (Forward) sebagai mitra strategis dan mitra kritis.

“Sinergi antar sesama anggota Forward maupun kolaborasi Forward dan DPRD Sulut dianggap perlu dibangun. Contohnya setwan memenuhi kebutuhan jurnalis seperti fasilitas penunjang kerja jurnalis di ruang Sekretariat Forward yakni Computer atau Laptop dan juga hal kecil lainnya seperti Air minum di ruang Forward,” jelasnya.

“Kita semua saling mendoakan agar kinerja sekretariat dan Seluruh Anggota DPRD Sulut dapat berjalan sesuai koridor dan untuk Forward, kiranya menjadi mitra kritis dalam artian kritik membangun. Karena hal itu penting dalam setiap kerja pemerintahan,” tambahnya.

Sementara itu Sekwan Glady Kawatu menanggapi pernyataan Taufik Tumbelaka soal Fasilitas penunjang kerja jurnalis di DPRD Sulut akan segera menindaklanjuti.

“Soal fasilitas penunjang Forward, saya akan secepatnya menindaklanjuti hal itu. Untuk persediaan Air Minum pastinya dalam waktu dekat ini, mungkin pekan depan akan segera sediakan di ruang pers. Dan untuk PC atau laptop, kami setwan akan melihat anggaran yang ada, tapi pastinya akan menjadi perhatian kami,” kata Kawatu

Glady juga menuturkan peran pers dianggap sangat penting, karena pers adalah mitra penunjang seluruh kegiatan DPRD Sulut. Tapi juga sebagai corong lembaga legislatif untuk diketahui masyarakat.

“Peranan Forward di lembaga legislatif sangat penting. Kiranya kemitraan yang terjalin antara Sekretariat DPRD dan Forward bisa selalu berjalan dengan baik,” tutupnya.

Pada kegiatan itu pula, Kagama Manado melalui Taufik Tumbelaka memberikan 550 masker dan Handsanitizer kepada Forward sebagai penunjang peliputan pers di pandemi Covid-19 ini.

Turut hadir dalam media gathering yakni, Kabag Umum Jhon Paerunan, Kabag Keuangan Sammy Tendean, Kabag Persidangan Ronny Geruh dan seluruh Jajaran Sekretariat DPRD Sulut


(*/Enda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *