Example floating
Example floating
Example 728x250
ADVETORIALMINAHASA RAYAMINAHASA TENGGARA

Layaknya  Anak Bangsawan, Siswa di Minahasa Tenggara Menerima Pelayanan Pendidikan Istimewa

×

Layaknya  Anak Bangsawan, Siswa di Minahasa Tenggara Menerima Pelayanan Pendidikan Istimewa

Sebarkan artikel ini

Mitra,http://detiKawanua.com –PROSES belajar ditengah masa Pandemi Covid-19 menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Layanan pendidikan yang menjadi salah satu skala prioritas dan sesuai dengan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara, harus dikedepankan.

pemantauan Langsung Bupati dan Wakil Bupati didampingi Sekda dan Kepada Dinas Pendidikan

Disatu sisi, pendidikan merupakan salah satu aspek vital yang berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Di masa Pandemi Covid-19 ketika para siswa belum bisa mengikuti pembelajaran di sekolah karena berbagai resiko, sejumlah langkah diterbitkan pemerintah seperti halnya metode Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring).

Namun, metode belajar yang bergantung pada ketersediaan sarana teknologi menjadi salah satu masalah. Berbagai kendala menjadikan metode belajar Daring tak maksimal antara lain, sejumlah wilayah memiliki areal blank spot terhadap jaringan internet dan masih banyaknya siswa yang belum memiliki Handphone berbasis android diikuti tuntutan ketersedian kuota data internet dalam pengoperasiannya.

Perjuangan Para Guru Untuk Terus Memajukan Pendidikan Mitra

Menyikapi kendala tersebut, ide brilian Bupati James Sumendap untuk mengkhususkan pendidikan anak didik dimasa Pandemi Covid-19, tercetus dengan memperlakukan siswa layaknya seorang anak bangsawan.

Dalam hal ini peserta didik cukup hanya di rumah saja dan para guru yang akan datang mengunjungi siswa sehingga dapat tetap belajar. Metode Pembelajaran Luar Jaringan (Luring) ini pun diatur sedemikian rupa, agar proses belajar tatap muka, maksimal.

Anak-anak yang berdekatan rumah dibagi dalam kelompok (5 orang/kelompok), menggunakan tempat belajar di rumah-rumah yang memiliki tempat cukup luas, ataupun tempat-tempat yang representatif  untuk dilaksanakannya Kegiatan Belajar Mengajar.

Proses belajar pun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan, baik dari tenaga pengajar, guru, maupun siswa sendiri. Langkah Bupati James Sumendap memperlakukan siswa selayaknya anak bangsawan ini pun menjadi istimewa bagi dunia pendidikan di Minahasa Tenggara.

Tujuannya yakni untuk memenuhi kebutuhan anak didik dalam mengenyam pendidikan dalam menghadapi masa depan dan tantangan dunia. (Adve)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *