Example floating
Example floating
MANADOSULAWESI UTARA

Warga Molas Hilang Saat Memanah Ikan

×

Warga Molas Hilang Saat Memanah Ikan

Sebarkan artikel ini

Manado, detiKawanua – Seorang warga Bailang Kecamatan Molas, minggu dinihari 19 juli 2020, dilaporkan menghilang saat memanah ikan.

Basarnas Manado yang menerima laporan dari pihak kepolisan bahwa telah terjadi peristiwa membahayakan jiwa manusia di pantai NDC Molas, minggu, 19 juli 2020 dini hari, Kepala Kantor Basarnas Manado, Suhri N Sinaga segera memerintahkan anggotanya untuk bergerak cepat kelokasi TKP dan membawa peralatan yang akan di gunakan, tim setibanya di lokasi langsung berkoordinasi ke pihak kepolisian, keluarga korban dan teman teman korban yang sama sama memanah ikan.

Korban diketahui bernama Ruter Takalamengan berumur 51 tahun warga Desa Bailang lingkungan IV Manado. Korban kesehariannya memanah ikan bersama teman – temannya.

Naas pada sabtu 18 juli 2020 korban memanah ikan sampai jam 21.00 dan  tidak muncul – muncul ke permukaan air. Teman – temannya berusaha mencari keberadaan dilokasi korban menyelam. Namun pencarian sampai tengah malam tidak membuahkan hasil.

Sementara tim SAR langsung melaksanakan pencarian di atas permukaan menggunakan perahu karet. Kemudian minggu paginya, dilaksanakan penyelaman dengan menurunkan tim yang terdiri dari tiga orang penyelam dititik lokasi yang di curigai korban memanah ikan.

Hingga minggu sore pencarian belum membuahkan hasil tanda – tanda korban, dan rencananya pencarian akan di lanjutkan senin besok.

Kepala kantor Sinaga mengucapkan terimakasih kepada tim yang terlibat, walau ada laporan tengah malam anggota tetap melaksanakan tugas pencarian korban, ujarnya.

Masa pandemik covid-19 tim sar kami melengkapi anggota dengan baju APD. Kami menghimbau kepada masyarakat apabila melihat yang peristiwa yang membahayakan jiwa manusia segera secepatnya melaporkan ke pihak Basarnas atau ke instansi terkait agar cepat di tangani, karena kenyataannya banyak masyarakat setelah kejadian melaksanakan pencarian sendiri dengan keluarga korban, beberapa hari baru kemudian baru dilaporkan ke Basarnas.

Anggota Basarnas siaga 24 jam, kapan pun apabila ada laporan yang membahayakan jiwa manusia kami akan kirim anggota, tutup Suhri.(*)irz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *