Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Karo Dantje Jadi Pemateri Dalam Rakor Kehumasan Di Pemkot Tomohon

×

Karo Dantje Jadi Pemateri Dalam Rakor Kehumasan Di Pemkot Tomohon

Sebarkan artikel ini

Tomohon, detiKawanua.com – Perkembangan teknologi informasi telah terjadi di berbagai belahan bumi termasuk Sulut. Teknologi informasi berkembang begitu cepat mulai dari cetak, elektronik, dan kini mengarah yang bersifat digital. Menurut Kepala Biro Protokol dan Humas Pemprov Sulut Dantje Lantang, hal ini ditandai dengan munculnya media online dan media sosial berbasis internet. 
”Setiap individu dapat mengekspresikan dirinya melalui tulisan, video, dan Iainnya, diunggah ke media online dan media sosial. Hal ini dapat berimplikasi positif dan negatif,” ungkap Lantang saat menyampaikan materi pada kegiatan Rapat Koordinasi Kehumasan, di Aula Rumah Dinas Walikota Tomohon, Selasa 12 November 2019.
Dalam Diklat yang dihadiri Walikota Tomohon Jemmy Eman dan para pejabat di lingkup Pemkot Tomohon ini.
Karo Dantje menyampaikan materi mengenai Peran Humas pemerintah Dalam Mengantisipasi Berita Hoax. 
“Pengaruh positif perkembangan teknologi informasi ini antara Iain dapat menyampaikan dan memperoleh informasi yang cepat serta berguna bagi kehidupan manusia maupun lingkungan serta dapat mempermudah berinteraksi tanpa harus tatap muka. “Namun perkembangan teknologi informasi ini dapat juga memberikan efek negatif. Terutama apabila media sosial dimanfaatkan untuk hal-hal yang melanggar hukum yang diatur dalam UU ITE. Contohnya berinteraksi di internet dengan konten hoax atau berita bohong yang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat,” ujarnya.
Humas pemerintah, lanjutnya, harus melakukan Iangkah preventif untuk mengantisipasi hoax. Langkah preventif dilakukan dengan melakukan literasi digital pada masyarakat agar bijak dan cerdas dalam menggunakan media online dan media sosial agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang Iain.
Literasi digital tidak hanya sekadar menunjukkan bahwa setiap orang bisa menggunakan medsos dan media-media internet lainnya. Namun juga bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi.
“Literasi digital juga menuntut setiap pengguna untuk bertanggungjawab terhadap konten di medsos. Da|am artian ketika mendapatkan informasi di medsos dapat dicek terlebih dahulu untuk memastikan kebenarannya,” tambahnya.

(Hms/Mail70)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *