Jakarta, detiKawanua.com – Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw bersama Wakil Ketua TP PKK Sulut, Kartika Devi Kandouw-Tanos yang juga Kepala Biro Kesra Sulut, pada Sabtu (12/09/2019) telah menghadiri kegiatan Pekan Kebudayan Nasional 2019 yang diselenggarakan di Istora Senayan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Pada kesempatan itu juga Wagub bersama istri telah menyaksikan penampilan budaya Sulut salah satunya Tarian Karambangan Maakaruyen yang di tampilkan tim kesenian dari Taman Budaya Sulut.
“Pak Gubernur (Olly Dondokambey) dan Saya selalu berupaya memberikan support dan apresiasi bagi para pelaku budayawan Sulut dimanapun mereka berada. Sulut ini merupakan daerah yang memiliki beragam budaya daerah yang patut dilestarikan guna menjadi salah satu pendongkrak pariwisata daerah,” ujar Kandouw yang juga merupakan mantan Ketua DPRD Sulut itu.
Tidak hanya sampai disitu, berbagai penampilan dari tim kesenian asal Sulut yang saat itu menampilkan berbagai potensi dan menarik perhatian para pengunjung pun menuai respon positif dari Wagub Kandouw dan dr Devi (sapaan akrab istri wagub)
“Performance tarian ini dipandang sebagai momentum bagi pelestarian budaya dan kreativitas seniman di Sulawesi Utara. Diharapkan tradisi, nilai budaya dan tarian seni ini dikembangkan terus tak hanya tampil di luar Sulawesi Utara, namun hingga luar negeri sehingga menjadi wahana promosi publikasi untuk mendorong peningkatan wisatawan yang datang ke Sulut,” jelas Ketua Alumni Universitas Indonesia Provinsi Sulut itu.
Lebih lanjut oleh sosok yang dikenal sebagai Majelis Pertimbangan Sinode GMIM itupun mengharapkan agar explore budaya Sulut itu harus dilakukan diberbagai bidang tidak hanya pada seni tari, namun juga seni budaya yang bisa menjangkau kepada semua kalangan, termasuk kaum generasi muda.
“Contohnya pada budaya daerah ada musik bambu, musik kolintang, tarian dari Bolmong, Minahasa dan Nusa Utara. Ada lagu O Ina Ni Keke, Oh Minahasa, juga ada Bahasa Tombulu, Tonsea, Toutemboan, Bantik, dan Tonsawang, juga ada juga kuliner Bubur Manado, Rica Roa, Cakalang Fufu, Tarian Maengket dan lainnya. Dan yang juga patut dibanggakan adalah Budaya Mapalus,” tandas sosok putra terbaik Minahasa berdarah Minahasa Utara dan Minahasa Selatan itu.
Acara ini turut dihadiri juga oleh Kadis Kebudayaan Daerah Sulut, Ferry Sangian beserta jajarannya dan warga Sulut di Jakarta. (Tim/Mail70)