detiKawanua.com – Kontroversi keberadaan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) semakin riuh di media sosial (medsos).
dalam aplikasi WhatsApp.
yang telah terbaharui belum lama ini, membuat publik gerah dan kesal.
Berita menarik lainnya: Ketua BK: DPRD Sulut Segera Miliki Kode Etik
“Menjijikan tuh emoti… tolong diganti” kicau Atoc Suryadi.
Sementara itu bukan hanya emoticon LGBT yang menjadi permasalahan, emoticon yang menggambarkan manusia mata satu pun menjadi perbincangan para pengguna WhatsApp.
“Hapus emot LGBT, dan mata satu! Nyesal update,” tulis Yuni Qurritul Uyun.
Baca juga: Kementerian Koperasi dan UKM: Pembiayaan Syariah oleh Koperasi Miliki Payung Hukum
Sebagian menganggap emoticon yang disajikan WhatsApp tidak sesuai dengan moral agama.
Uwie Syuri “Gak jadi good, ada emot LGBT nya!!!Apus donk emot LGBT-nya nyesel ngupdate klokaya gini mah!”
Menanggapi polemik emoticon ‘LGBT’ itu di aplikasi WhatsApp, Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi, Ismail Cawidu, mengungkapkan jika seluruh media sosial harus mengikuti norma, peraturan, dan budaya Indonesia.
Baca juga: 18 Tahun Hari Komik Nasional, Komik Instagram Menjadi Fenomena Baru yang Potensial
Pihaknya pun menyampaikan akan segera menghubungi pihak WhatsApp untuk memblokir peredaran konten tersebut.
(*/vkg)