Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

18 Tahun Hari Komik Nasional, Komik Instagram Menjadi Fenomena Baru yang Potensial

×

18 Tahun Hari Komik Nasional, Komik Instagram Menjadi Fenomena Baru yang Potensial

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Komik Instagram. /Ist


detiKawanua.com – Hari ini tepat 18 tahun silam, Indonesia merayakan Hari Komik dan Animasi Nasional. Pada 12 Februari 1998 silam, Pekan Komik dan Animasi Nasional diselenggarakan di Galeri Nasional Jakarta. Saat itu, Edi Sedyawati yang merupakan Dirjen Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Nasional (Depdiknas) bersama dengan komikus serta animator yang hadir mencanangkan hari tersebut.


“Jadi tanggal 9 Februari itu dimulai Pekan Komik dan Animasi, dan pas hari terakhir itu memang diresmikan oleh Bu Edi Sedyawati,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Masyarakat Komik Indonesia Widiono Susanto, Jumat (12/02/2016).

Setiap tahunnya, kata Widi, memang ada acara seremonial dan perayaan. Namun, lambat laun sejak 2013 seremonial hanya terjadi di linimasa jejaring sosial.

Industri komik Tanah Air kian berkembang. Setelah melewati berbagai periode yang memunculkan tren, mulai dari jagoan lokal, komik impor, komik Jepang (manga) dan komik Korea (manhwa), perkembangan komik Indonesia kini mencapai dekade “komik instagram”.

Fenomena baru ini dalam pengamatan salah satu pendiri Akademi Samali Beng Rahadian muncul sejak tahun 2014. “Tapi baru booming itu dari 2015 lalu,” katanya, Jumat (12/02).

Seiring perkembangan saluran-saluran teknologi informasi, anak-anak muda sudah jenuh bermain di jejaring sosial Facebook dan mulai mencari ranah lainnya. Jika bermain di  Twitter pun bukanlah jejaring visual.

“Twitter itu katakanlah buat pemikir bukan bagiannya yang visual. Tapi kalau Instagram itu santai dan asyik-asyik saja. Instagram mewadahi pengguna anak-anak muda yang SMP dan SMA dan mereka yang gemar main media sosial,” ucapnya lagi.

Kategori komikus “komik instagram”, kata Beng, disebut sebagai ‘new comer’. Komikus yang mempublikasikan karya-karyanya di akun Instagram juga biasanya bergaya ‘street’ dan terdiri dari 4 panel gambar.

“Mereka ini pemain baru dan pembaca baru. Mereka juga punya potensi untuk menciptakan karya dan produk baru,” tuturnya.

(*/vkg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *