Kadinsos Kota Manado, Frans Mawitjere. Ist
Manado, detiKawanua.com – Sulitnya lapangan pekerjaan di Kota Manado bagi lulusan SMA/SMK/Aliyah/sederajat, membuat sebagian dari mereka menjadi pengangguran. Ironisnya, sebagaimana yang dijelaskan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Manado Frans Mawitjere, bahwa, banyak lulusan-lulusan SMA-SMK yang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Meski, angkanya terbilang kecil ketimbang mereka yang tidak tamat sekolah.
Ia menambahkan, PSK terpaksa melakukan pekerjaan itu karena sulitnya lapangan pekerjaan bagi mereka. Sehingga, untuk mempertahankan “isi perut” agar tetap tidak kosong, mereka rela menjual dirinya kepada pria-pria hidung belang.
“Dari 135 jumlah PSK yang terdaftar di Dinsos kota Manado, rata-rata dipicu karena latar belakang ekonomi yang lemah, broken home, dan tentunya karena kesulitan mencari pekerjaan bagi mereka yang hanya tamat SMA atau SMK,” jelasnya belum lama ini.
Melihat itu sebagai masalah yang urgen dan butuh penanganan, Pemerintah kota (Pemkot) Manado dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni, Dinsos, Dinkes, dan juga instansi terkait seperti Departemen Agama (Depag), langsung melakukan pembinaan-bimbingan jangka panjang yang dananya terkonsentrasi dari Pemkot, Pemprov dan juga Pemerintah pusat.
“Rencana kedepannya akan dilakukan ekonomi produktif buat para PSK. Seperti, membuatkan usaha salon dan sebagainya. Untuk bimbingan keterampilan kurang lebih 2 bln lebih/tahunnya. Dan tentunya itu akan disesuaikan dengan keterampilan mereka,” tambahnya.
Adapun tujuan diselenggarakannya program ini, tidak lain untuk mengantisipasi terkenanya penyakit HIV/AIDS. Kemudian, memutuskan mata rantai penyakit HIV/AIDS yang datang dari luar daerah. (Taufiq Murit)