Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Gelar Monev SPM, Dinkes Mitra Tekankan 18 Indikator Fokus Pelayanan

×

Gelar Monev SPM, Dinkes Mitra Tekankan 18 Indikator Fokus Pelayanan

Sebarkan artikel ini
Dinkes Mitra saat menggelar Monev SPM.
Mitra, detiKawanua.com – Dalam rangka peningkatan pelayanan ditiap Puskesmas yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Monitoring Evaluasi (Monev) Standart pelayanan Minimal (SPM) .
Pertemuan yang digelar di Aula Kantor Dinkes, Kamis (30/07) siang tadi, memberikan kesempatan untuk memaparkan capaian yang dimiliki oleh masing-masing tiap puskesmas yang ada di Mitra.
Kepala Dinkes Mitra, Rinny Tamuntuan ketika ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, pertemuan kali ini dalam rangka evaluasi capaian yang dimiliki oleh puskesmas yang ada di Mitra.
“Kegiatan ini rutin digelar setiap triwulan, dan berfungsi melihat SPM yang dimiliki masing-masing puskesmas,” ujarnya.
Tamuntuan juga menambahkan, dengan Monev SPM juga bisa melihat prestasi yang dimiliki oleh puskesmas yang ada, “nantinya akan ada reward untuk puskesmas yang penilaian SPM nya tertinggi, dengan menilai capaian yang di miliki, dan untuk yang mendapat nilai merah, akan diberikan solusi bagaimana cara meningkatkan pencapaian yang ada di puskesmas,” jelas Tamuntuan.
Kepala Dinkes Mitra, Rinny Tamutuan.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan Monev SPM kali ini menekankan 18 indikator yang merupakan fokus pelayanan terdiri dari cakupan kunjungan ibu hamil, komplikasi kebidanan yang ditangani, pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki kompetensi kebidaan, pelayanan nafis, neonatal dengan komplikasi yang ditangani, kunjungan bayi, desa UCI, pelayanan anak balita, pemberian makanan pendamping asi pada anak usia 12-24 bulan keluarga miskin.
Selain itu, gizi buruk mendapat perawatan, penjaringan kesehatan siswa SD dan sederajat, peserta KB aktif, penemuan dan penanganan penderita sakit, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin, pelayanan gander level 1 yang harus diberikan RS ke kab/kota, pendidikan epidemologi dan penanggulangan KLB, cakupan desa/kel mengenai KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 24 jam, promosi kesehatan serta cakupan desa siaga aktif. (Rambi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *