Talaud, detiKawamua.com – Hampir sebulan, masyarakat di Pulau Miangas , Kabupaten Kepulauan Talaud mengalami kelangkaan BBM jenis Premium. Hal ini disebabkan, Kapal Fery yang biasanya mengangkut premium untuk didistribusikan ke pangkalan di wilayah Perbatasan Indonesia dengan Filipina mengalami kerusakan. Sementara, kapal perintis yang melayani rute tersebut sama sekali tidak memperbolehkan pemuatan minyak ke Miangas.
Hal ini diungkapkan Camat Miangas, Stevenheiner Maarisit. Menurutnya untuk menyiasati kelangkaan ini. Masyarakat yang menumpangi Kapal Perintis dari Bitung, Tahuna hingga Miangas, sering main kucing- kucingan dengan petugas, guna meloloskan premium yang dibawa. Minyak ini juga masukan ke dalam kopor atau travel bag, sedangkan pakaian disimpan dalam dus.
Premium yang ada dan saat ini dijual mencapai Rp. 50.000 / liter.
“Jadi selama ini masyarakat membeli dari Manado, Bitung dan Tahuna . Itu disimpan sebaik mungkin lalu dibawa dikapal perintis. Itu disembunyikan, kalo kedapatan pastinya ditahan.Masyarakat menyimpan bensin dalam kopor, sedangkan pakaian di dalam dos. Jadi terbalik,” ungkap Camat Miangas, Kamis (10/8).
Diharapkan, program BBM satu harga yang damanatkan Presiden Joko Widodo ) di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau 3T termasuk Miangas dapat segera diterapkan.
“Dengan kunjungan Pak Presiden kemarin, bahwa setiap daerah perbatasan itu memiliki program BBM satu harga, yang pada waktu itu diresmikan di Irian (Papua- red). Tetapi hingga saat ini kami di Miangas belum menikmati program tersebut,” keluhnya.
Sehingga kepada pihak terkait diminta untuk segera menyeriusi kelangkaan yang meresahkan atau dikeluhkan masyarakat, termasuk mahalnya harga premium. (RhojakFM)