MINSEL, Detikawanua.com – Kinerja Kepala Polisi Resort ( Kapolres ) Minahasa Selatan ( MINSEL ) AKBP Arya Perdana SIK SH MSi beserta jajarannya Kembali di pertaruhkan Pasalnya, Sampai saat ini para korban kasus PT SAA ( Sejaktra Alam Anugerah ) terus menunggu kejelasan nasib mereka bahkan buronan dengan tersangka Andy Efendy pimpinan Sekorlap Prov Sulut PT SAA, yang waktu itu berkantor di Jalan Raya Tombatu Kelurahan Uwuran II, Kecamatan Amurang, Tahun 2016 telah masuk Daftar Pencarian Orang ( DPO ) karena sudah melarikan diri , hingga kini tidak diketahui keberadaanya.
Kasus yang membelit 770 User juga berimbas ke para hukum tua dan SubKontraktor yang mengambil pekerjaan di PT.SAA dengan komitmen rumah minimalis akan dibangun diatas lahan warga (user) dimulai pada bulan Desember 2015. Namun hingga pertengahan tahun 2016, proyek ini tak kunjung direalisasikan pihak pengembang
Dari pengakuan beberapa HukumTua Setoran pertama kepada Direktur PT SAA berjumlah Rp 120 juta, setoran kedua Rp 60 juta dan setoran ketiga Rp 30 juta jadi semua Rp. 200 juta lebih Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, bahwa dari informasi yang diperoleh, dalam kasus proyek rumah minimalis 6×6 PT SAA di Minsel, ada sekitar 770 Kepala Keluarga (KK) yang sudah memberikan uang pendaftaran sebesar Rp 250.000, didalamnya terdapat sekitar 350 KK sudah menyetorkan uang muka sebesar Rp 3.500.000.
Meski sudah mendapat kecaman dari Pemkab Minsel dalam hal ini ibu Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE atas penipuan PT SAA terhadap Ratusan warga ( User ) namun sampai saat ini tersangka Andy masih dinyatakan Buron dan terus di cari padahal
Salah satu User Aldy M terus bertanya Kapan Bos Andy CS akan di tangkap padahal hanya lari ke makasar
Pasca menghilangnya owner PT Sejahtera Alam Anugerah (SAA) yang diduga telah menggelapkan uang milik user Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana,SIK,SH,MSi saat di konfirmasi di kantornya beberapa waktu yang lalu mengaku Tim penyidik polres Minsel memang sementara melacak mencari jejak tersangka yang terakhir di ketahui berada di makasar
“jika ada masyarakat yang melihat keberadaan tersangka langsung lapor ke kami, pasti kami akan bertindak untuk menangkap yang bersangkutan, karena status DPO bagi tersangka ini karena TSK sudah melarikan diri alias Buron, imbuh Perdana.
( Vandytrisno )
