Tahuna, detiKawanua.com – Kapal Penumpang Mercy Teratai dan Venecian sempat membuat geger penumpang yang ada di dalam kedua kapal tersebut waktu pelayaran dari Manado ke pelabuhan Tahuna, Rabu, (1/8/2018). Diduga Kapal Motor Mercy Teratai dengan Kapal Motor Venecian hampir saja mengalami insiden kecelakaan. Disinyalir KM Mercy Teratai hampir saja menyerobot KM Venecian yang bersamaan alur pelayaraannya ke Kepulauan Sangihe.
Salah satu penumpang KM Mercy Teratai sempat merekam kejadian tersebut. Ia mengatakan, “kira-kira di sekitaran Tanjung Piso, KM Mercy Teratai tiba-tiba menyerempet ke arah kapal yang kami tumpangi (Venecian). Posisinya dekat skali. Penumpang semua berteriak. Seakan-akan Kapal Mercy Teratai mau memotong jalur kapal yang kami tumpangi. Masih beruntung KM Venecian segera mematikan mesin kapal,” ungkap salah satu penumpang yang tak ingin namanya dipublis.
Sementara itu di media sosial facebookpun viral soal kejadian itu. Salah satu pengguna facebook, Matheos Ambat mengutuk keras kejadian tersebut. Kata dia, “Nafsu dan ego satu dua orang jangan sampai membahayakan banyak orang. Perlu ditelusuri dan diproses secara hukum supaha ada efek jera. Jangan jadi kebiasaan bermain main dengan nyawa banyak orang.”
Untuk menghimpun informasi lebih jelas, datang menghampiri Pelaksana Harian Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 2 Tahuna, Daniel Mahaleng, Kamis (2/8/2018). Ia mengatakan pihaknya sudah memanggil kedua belah pihak untuk dimintai keterangan.
“Tadi pagi saya sudah memanggil Nakhoda dari dua Kapal tersebut untuk meminta kronologis kejadian. Pertama saya meminta keterangan dari pihak Venecian, demikian juga dengan Mercy Teratai. Setelah ditanya mereka menyampaikan itu merupakan kesalahan teknis di atas kapal dari KM Mercy Teratai. Pada saat itu Nakhoda KM Mercy Teratai sementara menelepon istrinya. Di situ mungkin dari juru mudi yang bawa kapal ini, ada mungkin, dibilang kesalahan, tidak, tapi kelalaian sehingga membuat kapal agak miring ke kanan seakan akan memotong haluannya KM Venecian,” Jelas Mahaleng.
Namun demikian lanjut dia, kita bersyukur tidak terjadi hal-hal yang sama sama kita tidak inginkan.
“Tadi kita sudah berikan pembinaan dan disaksikan oleh KP3 dan teman-teman. Kami menekankan agar hal ini tidak terjadi lagi. Kalaupun terjadi hal yang sama, maka tentu proses hukum akan berjalan bila kedepatan disengajakan. Tadi masih dalam tahap pembinaan bersifat teguran,” pungkas dia. (js)