Dosen Fisipol Unsrat Ferry Daud Liando
Manado, detiKawanua.com – Perihal proses pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia, banyak pihak menilai sangatlah tidak efektif, karena proses pemilu dan para pelaku didunia praktis itu kerap hadir tanpa substansi. Hal ini diungkapkan Ferry Daud Liando, akademisi Fisipol Unsrat.
Oleh karena itu, merutnya, seperti apapun proses pemilu tetap saja tidak sepenuhnya menjawab kebutuhan masyarakat seutuhnya.”Apapun model pemilu yang diterapkan di Indonesia tetap hasilnya sama jika parpol Partai (Partai Politik-red) tidak melakukan kaderisasi yang mapan,”ungkapnya, Jumat (09/09).
Menurutnya, dalam melakukan perekrutan kader, parpol tidak melihat aspek kualitas calon kader tertentu, namun parpol justeru lebih mengutamakan orang yang banyak uangnya.”Parpol tidak melihat kualitas dalam perekrutan, namun parpol cenderung menyorot pada yang bermodal,”tambah Liando.
Akibat kecenderungan tersebut, akhirnya kader partai yang kemudian menjadi anggota di parlemen bukan kepentingan masyarakat yang diutamakan tetapi kepentingan parpol dan bisnis mereka secara pribadi.(Aldi)