Example floating
Example floating
Example 728x250
SULAWESI UTARA

Dinilai Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah, Ini Harapan Hendri Warga Jiko Port

×

Dinilai Tak Pernah Tersentuh Bantuan Pemerintah, Ini Harapan Hendri Warga Jiko Port

Sebarkan artikel ini
Tampak Hendri tengah memegang segenggam obat herbal. 

Boltim, detiKawanua.com – Sekitar tahun 2007 pada bulan Juli tanggal 14, pria paruh baya Hendri Mokodompis (63) bersama istri Dorce Ambat (65) asal Desa Kawaluso Kecamatan Kendahe, Tahuna, merantau dengan tujuan ke daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dan langsung menetap tepat di Desa Jiko Port, Kecamatan Motongkad, hingga saat ini.
Ditemui di rumahnya, Hendri menuturkan tujuannya merantau karena ada keluarga di sini. Di samping itu untuk mencari nafkah dan langsung menetap di Desa Jiko Port sejak tahun 2007 silam. Saat ini, kesehariannya sebagai tukang obat (orang pintar) dari berbagai macam penyakit.

“Sekarang umur saya sudah 63 tahun. Istri saya, Dorce Ambat 65 tahun. Tahun 2007 silam kita tinggalkan kampung halaman yang nan jauh di sana, untuk merantau bersama istri di negeri orang, dengan tujuan di Kabupaten Boltim, guna mencari nafkah hidup. Sebab, Saya juga mempunyai keluarga di sini,” terang Hendri kepada detiKawanua.com Minggu (27/10) siang tadi, saat disambangi di rumahnya, tepat di ujung (tanjung-red) Dusun 1 Desa Jiko Port.

Kondisi rumah Hendri Mokodompis.

Lanjut dikatakannya, hanya sekitar 2 tahun kita satu rumah bersama keluarga, kemudian pindah di ujung Desa Jiko Port Dusun 1 dan mendirikan rumah seadanya, dengan kondisi seperti ini dari tahun 2009 lalu.

“Awal profesi Saya sebagai nelayan, namun karena keterbatasan alat tangkap ikan serta perahu jadi Saya tidak sering melaut. Itupun jika melaut Saya harus pinjam perahu kerabat di sekitar sini, kalaupun diberi oleh mereka. Jadi, keseharian Saya hanya melayani warga yang datang berobat di rumah ini, dengan obat-obatan tradisional daun-daun herbal tanpa memungut biaya. Walaupun kondisi hidup Saya tak selayak orang lain. Saya ikhlas mengobati dengan gratis bagi warga yang sakit siapapun dia, datang dari daerah mana, pasti Saya tolong untuk diobati penyakitnya tanpa pilih kasih. Sudah ribuan orang Saya obati dari beberapa daerah,” tutur Hendrik seraya menunjuk kondisi rumahnya yang hanya beratapkan terpal.

Sebidang tanah milkk Hendri untuk bangun rumah, namun belum terwujud.

Saya dan istri, sudah penduduk Desa Jiko Port semenjak 2007. Saya punya KTP di sini. Namun, sentuhan serta batuan dari Pemerintah Boltim melalui instasi/dinas terkait, belum pernah Saya terima dan rasakan, baik Rumah Layak Huni ataupun bantuan berupa perahu katinting beserta alat tangkap ikan untuk melaut. Saya meminta kepada pemerintah lewat instansi dan dinas terkait, untuk bantuan Rumah Layak Huni. Jujur selama ini, Saya tidak pernah dapat bantuan pemerintah. Saya punya sebidang tanah pribadi seluas 15×20 meter persegi untuk bangun rumah, tetapi karena keterbatasan ekonomi maka impin bangun rumah belum pernah terealisasi sampai sekarang.

“Saya sangat berharap ada bantuan pemerintah Boltim, melaui bantuan dana stimulan untuk warga seperti saya, guna pembangunan tempat tinggal kami sekeluarga yang layak. Saya tidak pernah didata oleh pemerintah desa soal bantuan pemerintah daerah yang ditujukan kepada warga masyarakat kurang mampu. Sedangkan, rumah saya hanya beratap terpal, beralas pasir. Saya punya tanah 15×20 direncanakan bangun rumah, tetapi impian itu hanya sebatas mimpi karena ekonomi saya tak mampu menunjang. Saya tidak pernah dapat bantuan perahu ketinting untuk melaut. Sekali lagi Saya harap ada bantuan dari pemerintah Boltim,” ungkap Hendri dengan mata berkaca-kaca.

(Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *