Gubenur Sumarsono Memberikan Sambutan pada Pagelaran Pesta Adat Tulude Warga Nusa Utara di Bitung, Kamis (28/01). /Ist
Bitung, detiKawanua.com – Penjabat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR Soni Sumarsono MDM menghadiri Perayaan Tulude yang digelar masyarakat dan warga Kepulauan Nusa Utara yang terdiri dari Sub Etnis Sangihe, Siau-Tagulandang-Biaro, dan Talaud, di Kelurahan Mawali Kepulauan Lembeh Utara, Kota Bitung, Kamis (28/01).
Perayaan ini sebagai ungkapan syukur dalam menjalani tahun 2015 yang telah dilewati, dan menapaki Tahun yang baru, dan merupakan bagian dari pelestarian warisan budaya para Leluhur.
Oleh Pemerintah dan Masyarakat Kota Bitung, dihadiri oleh Pj Gubernur Sulut DR Soni Sumarsono, MDM dan Ketua Tim Penggerak PKK Prov Sulut, Ny Dra Tri Rachayu Sumarsono dan Wakil Walikota Bitung beserta Nyonya C Lomban-Rawung, Kamis, (28/01).
Prosesi Perayaan Acara Tulude yang turut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Sulut, Ny Dra Tri Rachayu Sumarsono dan Wakil Walikota Bitung beserta Nyonya C Lomban-Rawung ini, diawali dengan penyambutan Tamu (Tembonang u Banua), dan pemasangan ikat kepala (Paporong), kepada Pj Gubernur Sulut, selanjutnya rombongan tamu di arak ke Bangsal acara, untuk mengikuti Pagelaran Adat dan Kesenian.
Tradisi Perayaan Tulude identik dengan Pemotongan Kue Adat Tamo (Tamong Banua) yang sebelumnya diarak sepanjang kampung. Di mana bahan bakunya berasal dari Beras Ketan, berbentuk kerucut dan diberi simbol bendera dwi warna, lalu dipotong dengan ritual khusus. Selanjutnya Bendera diberikan kepada junjungan atau Pemimpin Negeri dalam mengayomi dan membimbing masyarakat dan warganya.
Penjabat Gubernur Sumarsono, dalam sambutan, sangat antusias akan pagelaran Pesta Adat Tulude ini sebagai salah satu identitas keberagaman budaya dan wadah pemersatu bagi segenap warga yang bermukim di kepulauan Sangihe, Sitaro, Talaud. Menurutnya pelestarian peninggalan warisan para leluhur ini sebagai penangkal arus modernisasi dalam menjaga khasanah kearifan lokal.
“Budaya harus mengakar di Sulut, dalam menghadapi arus globalisasi serta memupuk rasa kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan, dan aset daya tarik pesona pariwisata,” tandas Sumarsono.
Pagelaran acara diakhiri dengan pementasan tarian Masamper dan selingan kesenian khas dari Masyarakat Kecamatan Lembeh Utara dan Selatan, serta penyerahan simbolis sertifikat tanah oleh Pemerintah Kota Bitung. (**)