Example floating
Example floating
Example 728x250
SULAWESI UTARA

Ekonomi Global Melemah, Pj Gubernur : “Sulut Tidak Terpengaruh”

×

Ekonomi Global Melemah, Pj Gubernur : “Sulut Tidak Terpengaruh”

Sebarkan artikel ini
Gubernur Soni Sumarsono. /Ist

Manado, detiKawanua.com – Melemahnya ekonomi global, mempengaruhi kondisi ekonomi di hampir seluruh Negara di Dunia, termasuk Negara-negara di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai salah satu daerah maju di Indonesia Timur, ternyata tidak terpengaruh dengan dampak pelemahan ekonomi global yang dimaksud di beberapa sektor ekonomi, salah satunya sektor Pariwisata

Hal ini seperti yang di katakan Penjabat (Pj) Gubernur Sulut, Dr. Soni Sumarsono, disela-sela aktifitasnya di Kantor Pemerintah Provinsi Sulut, Senin (02/11) siang.

Pembenahan secara kontinyu, menurutnya menjadi faktor pembendung. “Masalah ekonomi global saat ini, Sulut tidak terkena imbasnya secara lansung. Ini karena Pemprov secara simultan melakukan pembenahan di semua sektor, khususnya sektor pariwisata, baik bahari, kuliner dan infrastruktur penunjang lainnya untuk menggaet tamu datang ke Sulut,” jelas Sumarsono.

“Di penghujung tahun ini juga saya sudah bekerja sama dengan beberapa kementerian untuk melakukan kegiatan-kegiatan besar di Kota Manado,” tambahnya.

Untuk sektor pariwisata, khususnya Industri Perhotelan, yang saat ini memberikan sumbangsih besar dalam devisa daerah, Sumarsono mengatakan, pihaknya terus memantau, tercatat saat ini hampir semua hotel di Manado dipenuhi oleh wisatawan domestik maupun Internasional.

Senada dengan Pj Gubernur Sulut, General Manager Hotel Aston Manado, Bambang Wijanarko, menjelaskan bahwa sektor Pariwisata khususnya Industri Perhotelan di Manado tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi Global.

“Yah, memang dalam lingkup ekonomi nasional, pelemahan ekonomi global berpengaruh ke sejumlah sektor di Indonesia bahkan hampir keseluruhan, namun khusus Industri Perhotelan di Kota Manado tidak terasa, ujar Bambang.

Bambang mengatakan pertumbuhan hotel di Manado cukup besar, hal ini sangat terlihat bahwa pelemahan ekonomi global belum berdampak di Manado.

“Saya ambil contoh Hotel Aston Manado, hingga saat ini tingkat hunian kami rata-rata dikisaran 80-90 persen setiap bulannya, bahkan ada hari-hari tertentu penuh,” kata Bambang.

GM ini menjelaskan bahwa hal tersebut karena Kota Manado diperkuat oleh kabupaten dan kota yang mampu menyuplai semua kebutuhan di kota, baik sandang, pangan dan papan, sehingga tidak perlu membeli dari luar.

“Lagian, Sebagian besar Hotel disini juga hanya menggunakan hasil produksi petani lokal sehingga, kalo dibilang ekonomi global melemah, jelas kami tidak terpengaruh dengan sebab yang diimpor hampir tidak ada, kalaupun ada kami hanya memenuhi permintaan khusus dari klien,” jelas Bambang.

Tamu-tamu yang membuat tingkat hunian cukup tinggi, juga banyak dari luar Sulut yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Papua, termasuk diantaranya kegiatan-kegiatan kementerian yang masif dilakukan di Kota Manado jelang akhir Tahun sebagaimana penjelasan Pj Gubernur Sulut. (Rafsan Damopolii)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.