Example floating
Example floating
Example 728x250
SULAWESI UTARA

Menteri Agama : Manado Harus Jadi Contoh Kota Lain, Soal Keragaman

×

Menteri Agama : Manado Harus Jadi Contoh Kota Lain, Soal Keragaman

Sebarkan artikel ini

Menteri Agama RI, Lukman Hakim didampinggi Wagub Sulut DR. Djouhari Kansil bersama Rektor IAIN Manado, Rukmina Gonibala, diwawancarai usai Pembukaan Kegiatan AICIS, Kamis (03/09) di Hotel Peninsula Manado.

Manado, detiKawanua.com – Dipilihnya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado menjadi Tuan Rumah Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) yang sekarang bernama Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), menurut Menteri Agama Lukman Hakim, tentulah didasari pada pemikiran, Manado dalam aspek historis dan geografis memiliki keragaman budaya, agama, dan etnis.
Selain itu, Lukman mengatakan, ini juga adalah contoh bagi Kota-kota lain, misalnya Maluku. Keragaman ini harus dimaknai sebagai anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri. Sehingga, dengan keragaman itulah mayarakat Indonesia bisa saling mengisi, melengkapi dan menyempurnakan. 
“Keragaman adalah sesuatu yang justru harus kita maknai sisi-sisi positifnya, karena itu hakekatnya adalah keberkahan,” kata Hasan, Kamis (03/09), yang juga dihadiri oleh Angota DPRD Kota Manado Bobby Daud dan juga Fatmah Bin Syech Abbubakar.
Ia mengungkapkan, AICIS yang juga merupakan wadah bagi media untuk membangun intellectual networking bagi para dosen, peneliti, dan pengkaji Islam ini, Hasan berharap anak bangsa bisa mengantisipasi paham-paham yang mengatasnamakan agama yang justru bertolak belakang dengan esensi dan substansi agama itu sendiri.
“Kita tahu, di Era Globalisasi ini banyak paham-paham yang mulai masuk kedalam diri anak bangsa yang mengatasnamakan agama tapi menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar. Lalu kemudian menyalahkan orang lain dan mentolelir tindakan-tindakan kekerasan yang justru tidak sesuai dengan ajaran agama. Oleh karenanya, faham ke-Islaman yang penuh toleransi yang menjunjung tinggi kedamaian harus dikedepankan agar ke-Islaman dan ke-Indonesiaan kita terus terjaga dan terpelihara,” tutur Hakim.
Dikesempatan yang sama, Rukmina Gonibala selaku Rektor IAIN Manado saat di konfirmasi pewarta mengatakan, dalam acara AICIS yang diikuti oleh Profesor dan Doktor seluruh dunia ini, memahamkan bahwa dalam Islam bukan hanya diajarkan ilmu-ilmu ke-Islaman semata, melainkan didalamnya juga diajarkan berbagai ilmu-ilmu umum.
“Dalam Islam tidak hanya diajarkan ilmu Al-Qur’an dan Hadits. Tetapi, di dalamnya juga diajarkan ilmu komunikasi, sosiologi, ekonomi, sosial dan politik. Dan itulah yang menjadi integrasi dalam AICIS ini,” kata Rukmina sembari mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Agama yang sudah mempercayakan IAIN Manado sebagai tuan rumah.
Untuk diketahui, diselenggarakannya AICIS dimaksudkan untuk membangun jejaring intelektual bagi dosen, dan juga penguatan lembaga maupun untuk peningkatan kapasitas intelektual. (Taufiq Murit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *