Tim Jihandak, Gegana saat mengamankan Paket diduga bom.
Manado, detiKawanua.com – Sebuah benda diduga bom gemparkan kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado pada Senin (03/08) siang kemarin. Benda yang berbentuk paket bungkusan mencurigakan ini membuat aktivitas perkuliahan di Unsrat terhenti sementara.
Seluruh mahasiswa dan Civitas akademik kampus pun berhamburan keluar ruangan, setelah mendengar peringatan pihak Rektorat Kampus Unsrat. Tim Gegana Polda Sulut lansung tiba di lokasi selang beberapa jam kemudian dan lansung mengamankan radius 200 meter dari titik lokasi benda mencurigakan tersebut yang berada di halaman parkir Gedung Fakultas Teknik Unsrat. Radius daerah berbahaya ini lansung diberi garis polisi.
Paket bungkusan ini awalnya ditemukan oleh seorang pekerja wanita bernama Arianci Sampingan saat menyapu halaman parkir Fakultas Teknik Unsrat. Wanita tua ini kemudian mencurigai keberadaan bungkusan tersebut dan lansung melaporkannya kepada salah satu staf Dosen Fakultas Teknik yang tidak ingin namanya dimediakan.
“Kita lia ada tu barang (yang diduga bom-red) itu, kita pe maksud mo kase pindah karena disitu jalan mobil, pas kita tendang-tendang, depe isi itu dus agak berat. Disitu kita jadi takut jangan-jangan itu bom, dan lansung melapor ke dosen,” ujar Arianci saat diwawancarai.

Untuk mengurangi resiko kemungkinan terjadi ledakan secara tiba-tiba, Gegana lansung menurunkan salah seorang personil Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak), dengan pakaian khusus anti ledak, kemudian berjalan sendirian mendekati paket diduga bom dan melakukan pengecekan dengan alat detektor bom, sebelum membungkusnya dengan selimut anti ledak, lalu berjalan menuju mobil Gegana dimana terdapat drum penyimpanan bahan peledak untuk diselidiki lebih lanjut.
Hingga paket bungkusan diduga bom tersebut diamankan Tim Gegana, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian, terkait isi dari paket tersebut merupakan bom atau bukan. Aktivitas perkuliahan di Kampus Unsrat kembali normal pasca evakuasi. (Rafsan Damopolii)