Minsel, detiKawanua.com – Persoalan utang piutang antara tokoh masyarakat Antje Durant dn KONI Minsel terkiat pemberian waktu 2×24 jam kepada KONI Minahasa Selatan (Minsel) untuk melunasi utang mereka pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Utara 2017 di Tondano lalu berbuntut panjang.
Pasalnya dari informasi yang diterima media ini telah Viral di Medsos ada oknum KONI dalam penjelasannya sengaja mengaitkan Utang ini dengan Dinas Dikpora Minsel dan Dinas PU, padahal menurut Antje Durant KONI Minsel meminjam uang sebesar Rp125 juta dari tahun 2017 untuk pengadaan seragam pada Porprov di Tondano.
Dibeberapa media Antje Durant menyatakan sikap sekaligus ultimatum jika dalam tempo yang telah ditentukan Koni tidak beritikad baik maka akan ditempu dengan jalur hukum.
“Saya menunggu itikad baik Ketua KONI Minsel Bapak James Arthur Kojongian (JAK) untuk melunasi tanggungjawab. Saya kasih waktu 2 x 24 jam,” ucap Antje Durant yang dikenal sebagai pengusa di Amurang, pada Rabu (13/05/20).
Dalam Pembahasan LKPJ 2019, Senin (18/05) lalu, Anggota Pansus Verke Pomantow mempertanyakan kepada Kadis Dikpora Minsel terkait Utang dalam hal pembelian seragam Porprov 2017 di Tondano.
“Sekarang lagi viral tentang pernyataan bapak berinisal AD apakah benar Dikpora punya Utang,” tanya Pomantow.
Dengan tegas Kadis Dikpora Minsel Fietber Raco Msi. menyatakan Dinas Pendidikan Minsel tidak perna ada utang kepada siapapun apalagi pada pihak ketiga, tidak perna ada utang kalau memang ada pasti kami sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
“Kalau utang itu pasti ada pidananya kalau tidak ganti tapi saya menyatakan disini bahwa Dinas Pendidikan tidak perna ada utang kepada siapapun apalagi kepada pihak ketiga semua itu tidak benar, karena kami tidak tau utangnya kepada siapa dan untuk apa itu jadi Dikpora Minsel tidak ada utang,” tegas Fietber.
Padahal sebelumnya dari informasi media bahwa pihak KONI Minsel yang terkesan saling lempar tanggungjawab dalam melunasi utang pada pengadaan seragam tim PON Minsel di Porprov 2017 lalu, dan ini harus diusut tuntas.
(Vandytrisno)
