Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Sekda Bolmut: Bahasa Daerah Kaidipang Besar Perlu Dipelajari dan Dipertahankan

×

Sekda Bolmut: Bahasa Daerah Kaidipang Besar Perlu Dipelajari dan Dipertahankan

Sebarkan artikel ini
Sampul Kamus Percakapan Bahasa Kaidipang Besar. /Ist
Bolmut, detiKawanua.com – Budaya dan adat istiadat yang diwariskan oleh para nenek moyang, perlu dipertahankan oleh kita sebagai generasi penerus daerah. 
Demikian sambutan Bupati Bolmut Drs Hi Depri Pontoh yang disampaikan Sekertaris Kabupaten (Sekkab) DR Asripan Nani MM, ketika secara resmi meluncurkan Kamus percakapan Bahasa Kaidipang Besar (Keidupa – Bulangita, red), Minggu (22/05) sore WITA.
Sekda menambahkan, seperti bahasa daerah perlu dilestarikan dan dijaga agar budaya kita sebagai orang Bolmut dapat dikenal. 
“Daerah kita merupakan daerah adat. Dan dikuasai oleh dua kerajaan, yakni kerajaan Kaidipang Besar dan kerajaan Bintauna. Olehnya, kita sebagai putra daerah memiliki dua bahasa adat yakni Bahasa Kaidipang Besar dan Bahasa Bintauna. Dan dengan diluncurkannya Kamus Bahasa Kaidipang Besar ini, sangat bermanfaat bagi putra putri kita yang duduk di bangku pendidikan untuk dapat mempelajari dan mempertahankan bahasa leluhur nenek moyang,” terang Nani, saat Launching kamus di Lapangan Kembar Boroko.
Nani pun sangat berterima kasih kepada putra daerah yang tidak hentinya berjuang untuk membangun negeri kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), bersama Pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang berbudaya dan berdaya saing dimata dunia internasional. “Pemerintah Kabupaten mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Caj Drs Murianto Babay MM selaku pemrakarsa hingga suksesnya Kamus Bahasa Kaidipang Besar diluncurkan. Ini perlu diapresiasi,” tuturnya.

Pernyataan juga yang sama dilontarkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolmut Karel Bangko SH. “Bahasa daerah para orang tua kita sebagai nenek moyang perlu diwariskan terus menerus. Dan diluncurkannya Kamus Bahasa Kaidipang Besar perlu diberikan apresiasi kepada putra daerah Kolonel Caj Drs Murianto Babay MM sebagai pemrakarsa kamus bahasa daerah ini hingga sukses,” singkat Bangko.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Dokumentasi Pusat Sejarah Mabes TNI Republik Indonesia Kolonel Caj Drs Murianto Babay, putra Bolmut yang berkarir di tanah Jawa, mengakui penggarapan Kamus Percakapan Sehari-hari Bahasa Kaidipang Besar digarap selama tiga tahun lebih. “Waktu yang cukup panjang untuk membuahkan hasil kerja dalam penggarapan Kamus Bahasa Kaidipang Besar ini, kurang lebih hampir empat tahun. Dan itupun masih perlu dikoreksi agar kamus ini dapat sempurna,” tutur alumni pasca sarjana mahasiswa Unkrisna Jakarta tahun 2011 ini. (**/dkc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *