Example floating
Example floating
MANADOMINAHASA TENGGARASULAWESI UTARA

Basarnas Manado Menangani 3 Operasi Musibah Sekaligus dan 2 Pelatihan SAR

×

Basarnas Manado Menangani 3 Operasi Musibah Sekaligus dan 2 Pelatihan SAR

Sebarkan artikel ini

Manado, detikawanua – Musibah bencana yang terjadi di Sulawesi Utara , menyebabkan Badan Sar Nasional (Basarnas) Manado selaku instansi pemerintah yang bekerja di bidang pelayanan jasa pencarian dan penyelamatan, terus bekerja meski terdapat tiga musibah sekaligus dan masih menggelar dua pelatihan secara bersamaan.

Dimana beberapa hari ini wilayah Sulawesi Utara mengalami perubahan iklim secara drastis sehingga di landa hujan dengan intensitas yang tinggi di beberapa titik daerah yang mengakibatkan banjir.

Basarnas Manado saat ini, terus bekerja semaksimal mungkin untuk penanganan bencana atau musibah yang terjadi di Sulawesi utara dengan melakukan koordinasi bersama Pemerintah daerah, TNI, Polri maupun lembaga dan organisasi – organisasi masyarakat dalam upaya pencarian dan pertolongan.

Basarnas Manado beberapa hari ini, di sibukan dengan tiga musibah dan dua pelatihan potensi sehingga perlu adanya pendekatan – pendekatan ke masyarakat, akibat dampak terhadap bencana atau musibah yang terjadi di Sulawesi Utara.

Tiga musibah yang ditangani Basarnas Manado saat ini operasi penanganan,  musibah banjir bandang yang mengakibatkan seorang warga terbawa arus atas nama, Welly Nangi usia 60 tahun dengan alamat Desa Natan Kecamatan Ratahan, Kabupaten Minahasa Tenggara, yang saat ini memasuki pencarian korban hari ketiga, tim Basarnas Manado menerjunkan personil sebanyak 11 personil.

Musibah kedua, penanganan operasi seorang anak hanyut atas nama, Aguero Ondong umur 2 tahun, dengan alamat Pall 2, Lingkungan 5 Banjer Kecamatan Tikala, yang terbawa arus air diselokan yang mengakibatkan hanyut, dan korban sampai saat ini masih dalam pencarian dan memasuki hari ke 2. Dimana Basarnas Manado menerjunkan 10 personil.

Kemudian penanganan operasi musibah kecelakaan pelayaran penumpang KM Saint Mary yang melompat ke laut di Teluk Manado atas nama Michael Giraldo Sasuwuhe usia 34 tahun, warga Alamat Lindong 1 Desa Talawit Kabupaten Sitaro, hari ini memasuki hari ke- 4 pencarian dan belum menemukan tanda – tanda keberadaan korban, dimana Basarnas Manado menerjunkan 8 personil.

Selain itu, Basarnas Manado saat ini juga melaksanakan pembinaan potensi SAR bertempat di Minahasa Selatan, yang dilaksanakan di Pos Amurang dengan dua kegiatan sekaligus, yaitu pelatihan Water Rescue penyelamatan di air dan pelatihan Bimbingan Teknis MFR (Medical First Responder).

Kegiatan ini sengaja di pustakan di Minahasa Selatan, dikarenakan ini sudah sesuai jadwal dari Basarnas Pusat di setiap UPT, untuk melaksanakan pembinaan potensi.

Harapanya adanya pelatihan dan bimbingan teknis ini, agar para peserta dapat membantu kinerja Basarnas apabila terjadi bencana atau musibah yang sebenarnya.

Sementara itu rencananya setiap daerah akan mendapatkan pelatihan ini dengan berbeda – beda materi yang akan di berikan, karena potensi SAR yang saat ini sangat membantu kinerja Basarnas dalam penanganan pencarian dan pertolongan pada saat terjadi bencana atau musibah.

Semua bekerja dalam satu komando dibawah Basarnas, misi kemanusian perlu di sinkronkan setiap individu bagi tim yang terlibat sehingga dalam pencarian bisa secepatnya menemukan korban dalam keadaan hidup atau meninggal.

Kepala Basarnas Manado, Suhri N Sinaga mengapresiasi kepada setiap personil Basarnas dan potensi sar yang terlibat di pencarian orang hilang dan peserta pelatihan SAR yang di adakan Basarnas, di karenakan sudah ikut berpartisipasi dengan kegiatan Basarnas baik di pelatihan dan pada saat terjadi bencana atau musibah.

“Kami Basarnas tidak bisa bekerja sendiri, akan tetap kami akan selalu berkoordinasi dengan potensi Basarnas gunanya untuk membantu kinerja Basarnas di lapangan pada saat terjadi musibah atau bencana, tanpa potensi sar kami bukan siapa – siapa apalagi terjadi musibah yang skala besar, sehingga membutuhkan relawan yang banyak penanganan pencarian dan pertolongan kepada korban cepat diatasi, dalam operasi sar kami akan bekerja semaksimal mungkin selama 7 hari ke depan, dan pencarian bisa di lanjutkan apabila di hari ke- 7 menemukan tanda- tanda korban operasi sar kami tambah 3 hari pencarian dan selebihnya, kami lanjutkan dengan pemantauan” terang Sinaga.irz

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *