Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut saat Reses.
Manado, detiKawanua.com – Masa Reses III Tahun 2018 digunakan Anggota DPRD Sulut untuk turun ke Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing guna menyerap, menampung aspirasi konstituen.
Sebagaimana yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Sulut, Wenny Lumentut saat bertatap muka dengan ribuan warga Kota Tomohon beberapa diantaranya mengeluhkan perkembangan supermarket di setiap kelurahan yang di nilai membunuh perekonomian masyarakat kecil.
Warga Tomohon Yang menghadiri Reses.
Menanggapi yang di keluhkan warga, Wenny Lumentut menyampaikan akan berkoordinasi langsung dengan Walikota Tomohon.
“Dulu banyak pemilik warung-warumg bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke perguruan tinggi, untuk itu kami akan menyampaikan dan berkoordinasi dengan Walikota Tomohon untuk dibatasi supermarket di tomohon, kalau bisa setiap kelurahan satu saja supermarket,” jelas Lumentut, sabtu (01/12) bertempat di Kelurahan Kolongan Kota Tomohon.
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw Saat Reses.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw dari dapil Kota Manado mengadakan reses di kompleks Gereja Adulam Tingkulu. Warga meminta agar bisa memperjuangkan jalan Maengket untuk diperbaiki dan dibuatkan saluran air.
Menerima aspirasi tersebut, Andrei Angouw menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemkot Manado yang memiliki kewenangan.
“Tentu setiap pembangunan infrastruktur berdasarkan kewenangan berbeda. Soal drainase itu menjadi kewenangan pemerintah kota, ditampung nanti saya sampaikan,” Kata Angouw, Minggu (02/12).
Anggota DPRD Sulut, Ferdinand Mangumbahang saat Reses.
Di Dapil Nusa Utara, Anggota DPRD Sulut Ferdinand Mangumbahang dan
Meiva Salindeho, dalam reses di tempat yang berbeda keduanya menyerap sejumlah masukan masyarakat untuk diusulkan dan ditindaklanjuti oleh pihak eksekutif.
Aspirasi yang diterima Ferdinand Mangumbahang saat reses di desa Naha Kecamatan Tabukan Utara. Keluhan seperti anjloknya harga kopra, dukungan serta realisasi ternak sapi dan kambing untuk kelompok masyarakat, pupuk dan bibit untuk tanaman usaha masyarakat terlontar dari mulut warga. Masyarakat juga meminta bantuan untuk pembangunan gereja-gereja, modal berjualan di pasar, lapangan pekerjaan di Rumah Sakit Pratama, bantuan mesin katinting/perahu mesin, bantuan alat tangkap, bantuan alat produksi minyak kelapa, perbesar lapangan sepak bola di Naha, dan bantuan mesin paras untuk lapangan olahraga.
Anggota DPRD Sulut, Meiva Salindeho saat Reses.
Ditempat terpisah, Aspirasi masyarakat yang disampaikan pada Meiva Salindeho, Rabu (05/12) bertempat di Politeknik Nusa Utara, di antaranya terkait belum adanya laboratorium perikanan yang menjadi pilot project dalam rangka peningkatan dunia perikanan, kelautan, dan kemaritiman di Wilayah Nusa Utara; perlu adanya ambulans darat dan ambulans laut, dan pembangunan workshop pengolahan ikan untuk pengembangan kompetensi mahasiswa perikanan. Seluruh aspirasi tersebut dikatakan Meiva Salindeho Lintang akan disampaikan untuk perencanaan APBD Perubahan 2019. (Adv)