Mbah Saran (58), warga Desa Jurangjero yang ahli menyetel cangkul.
Blora, detiKawanua.com – Kreatifitas salah satu anggota Tim Jurnalis TMMD Kodim Blora ini, Sedra Ragil memang terbilang ciamik. Di saat rekan-rekannya sibuk ‘membidik’ peristiwa seremonial, seperti pengerjaan sasaran fisik, pelaksanaan kegiatan non fisik seperti penyuluhan-penyuluhan, dia mencari yang unik saat berada di lokasi liputan.
Berawal keberadaan alat tradisional, Cangkul, di mana di pelaksanaan TMMD Reguler ke-104 Kodim 0721/Blora di Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo merupakan peralatan yang vital yang digunakan oleh para Satgas maupun warga, sering lepang dari gagangnya, Serda Ragil berusaha mencari resep untuk mengatasinya.
”Di lokasi TMMD, cangkul benar-benar merupakan alat tradisional yang vital, seperti untuk menggali parit, menggali pondasi, membuat lubang jambanisasi, meratakan grosok dan masih banyak pekerjaan lainnya. Hanya saja di lapangan, banyak yang terhambat karena pacul/cangkul tersebut sering lepas dari gagangnya saat digunakan untuk bekerja. Untuk itu saya berusaha mencari ‘guru’ untuk mengatasi hambatan itu,” bebernya.
Saran (58), warga Dukuh Goloyo Rt 03/03, Desa Jurangjero yang didatangi, mengingat ada informasi dia mempunyai trik khusus agar cangkul tidak mudah lepas dari gagangnya (atau doran kebanyakan awam menyebutnya). Ragil datang ke orang yang tidak salah.
”Doran pacul dipasang ko ngarep pak, digawe pas ojo longgar, nek perlu di bor soko siseh tengen tembus siseh kiwo trus di baut. Dijamin kuat Pak (Gagang Cangkul dipasang dari arah depan, dan dibuat pas/tidak longgar, kemudian dibor dari sisi kanan ke arah sisi kiri menembus gagang cangkul selanjutnya dibaut. Dijamin kuat,” beber Saran memberi ‘kuliah’ Serda Ragil tentang ilmu ‘perpaculan’.
(pendim 0721/Blora)