Manado, detiKawanua.com – Ketersediaan bahan pokok (bapok) menjelang Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah/2019 yang disebut-sebut terdapat sejumlah bahan mengalami kenaikan dan kelangkaan stok kebutuhan, oleh Sekertaris Provinsi (Sekprov) Sulut, Edwin Silangen mengungkapkan bahwa untuk kenyatan data lengkapnya itu ada dilapangan (lebih pastinya ada atau tidaknya kebutuhan bapok), dan hal tersebut selalu menjadi fokus Pemerintah Provinsi Sulut dalam melakukan pemantauan langsung oleh tim.
“Ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran tahun ini masih cukup tersedia, bahkan tidak mengalami kekurangan. Walaupun ada sebagian bumbu dapur seperti cabai (rica) sedang mengalami kenaikan harga, namun tetap tersedia dan masyarakat masih bisa memperolehnya baik di pasar modern maupun di pasar-pasar tradisional yang ada di daerah Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara,” terang Silangen, saat diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur, Kamis (23/05) siang tadi.
Menurutnya bahwa Pemprov Sulut dalam mengantisipasi hal tersebut (kenaikan harga dan kekurangan stok), selain selalu melakukan kordinasi tim dilapangan juga melakukan kerjasama pembelian penambahan bahan dari luar daerah seperti halnya cabai dari Provinsi Jawa Timur – Surabaya untuk menstabilkan harga yang ada di Sulut (menekan) hingga dibawah angka harga 40 ribuan rupiah.
“Begitupun dengan beras, jika alami kekurangan kita hubungi pihak Bulog. Jadi tidak terlalu dikhawatirkan karena kita pantau terus update datanya melalui tim dilapangan. Jika ada sesuatu langsung dikomunikasikan,” ungkapnya sembari mengatakan pemantauan dan inspeksi mendadak tim juga berlaku pada oknum-oknum yang melakukan penimbunan.
“Kita melalui stakeholder terkait tetap pantau terus perkembangan harganya untuk tidak melewati angka harga standarnya. Yang pasti ketersediaannya masih tercukupi hingga lebaran,” tandas Silangen.
(IsJo)
