Namun, sikap saling toleransi antar pemeluk agama di Dumoga bersatu patut diacungi jempol. Hal itu terbukti dengan momentum menjelang hari-hari besar keagamaan. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H, warga non muslim pun bahu membahu membantu warga muslim berbenah menyambut Hari kemenangan yang sudah di tunggu-tunggu umat muslim yang menunaikan ibadah puasa sebulan penuh.
Terlihat, berbagai persiapan untuk menyambut bulan Syawal itu mulai dijalankan warga. Selain gotong royong membersihkan masjid, warga non muslim juga bekerja bakti di lapangan yang akan dilaksanakan untuk menyelenggarakan Sholat Ied nanti.
“Kebersamaan kami dalam hal toleransi antar beragama sudah terjalin dari dahulu kala,” kata Olvi Lampongajow dan I Ketut Rai Tilem, awal pekan ini.
Menurut kedua warga Dumoga tersebut, sejarah sebagai wilayah momok menakutkan di Bolmong itu hanya seputar kesalahpahaman di lokasi tambang, yang kemudian terbawa hingga di kampung masing-masing.
Salah satu legislator Bolmong asal Dumoga Barat Mohammad Syahrudin Mokoagow mengatakan, sikap saling menjaga, menghormati, sayang menyayangi antar pemeluk agama di Dumoga sudah terbina sejak lama.
“Toleransi dan sikap saling menyayangi antar pemeluk agama di Dumoga bersatu ini sudah terjaga sejak lama,” kata Mokoagow. Warga juga berharap kebersamaan ini akan terus terbina. (*/pbm/Try)