Asisten I Setda Boltim, Amin Musa.
Boltim, detiKawanua.com – Pemerintah kabupatan (Pemkab) Bolaang mongondow timur (Boltim), terus melakukan upaya proses pemekaran dua kecamatan yang sedang diproses di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Asisten 1 Sekretariat daerah (Setda) Boltim, Amin Musa mengatakan bahwa, Pemda optimis pemekaran kecamatan Motongkad dan Kecamatan Mooat akan terwujud pada Bulan ini.
“Mereka (Kemendagri) janji setelah ditandatangani langsung akan menghubungi melalui via seluler (menelpon-red). Bisa jadi Selasa kita sudah diminta jemput ke Jakarta,” jelasnya.
Katanya semua proses administrasi untuk pemekaran tersebut sudah terpenuhi. Tinggal menunggu tandatangan Dirjen yang selanjutnya akan diserahkan ke Mendagri, “perkiraan saya, paling lambat November ini sudah disetujui Mendagri,” ujar Amin kepada sejumlah awak media.
Lanjutnya, semua persiapan termasuk sarana prasarana pemerintahan kecamatan sudah siap. sehingga, masyarakat diminta bersabar dan tetap menjaga stabilitas keamanan.
“Soal siapa yang akan menjabat Camat adalah kewenangan Pak Bupati,” katanya.
Dia juga menuturkan, Ibukota Kecamatan Motongkad akan berada di Desa Motongkad. demikian juga Ibukota Kecamatan Moaat akan ditempatkan di Desa Moaat, “ada memang wacana pemindahan ibukota Kecamatan tapi, tak bisa karena prosesnya sudah jalan sesuai proposal awal,” jelasnya.
Terkait Kecamatan Buyat yang awalnya diusulkan bersama dua kecamatan tersebut. Tak bisa dilakukan pemekaran, sebab kendati sudah diusulkan lagi untuk dimekarkan namun, belum mendapat rekomendasi dari Pemerintah Propinsi karena jumlah desa yang belum memenuhi syarat.
“Pemda sudah berusaha agar Buyat juga bisa dimekarkan tapi, belum memenuhi karena masih kurang tiga desa, harusnya sepuluh desa,” terang Amin.
Penjabat Bupati Muhammad Rudi Mokoginta mengatakan, Dirinya sudah memerintahkan asisten Satu untuk mempercepat proses pemekaran dua kecamatan tersebut, “kalau Dirjen sudah tandatangan tinggal Mendagri, tak lama lagi. Sebab tak ada kekurangan, semua sudah lengkap,” tutur Bupati. (Fidh)
