Boltim, detiKawanua.com – Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), di Tahun 2016 memiliki sejumlah program yang akan diprioritaskan.
Dikatakan, Kepala Diknas Boltim, Yusri Damopolii, Tahun ini ada sejumlah program yang memang diprioritaskan diantarannya, perpustakan sekolah, laboratorian, Ruang Kelas Baru (RKB), Rumah Dinas Guru (RDG), pembangunan sekolah, di desa Bai kecamatan Nuangan dan desa Moaat kecamatan Modayag.
“Ada 2 gedung Sekolah Menegah Atas (SMA) yang akan dibangun Tahun ini tepatnya di desa Bai dan Moaat. Anggarannya dari APBN namun, kita masih menunggu dananya. Jika sudah ada kita bisa tentukan besaran dana untuk pembangunan sekolah dimaksud jadi, belum bisa dipastikan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, akan melakukan penigkatan mutu pendidikan sebab berdasarkan data, kegagalan siswa-siswi di Boltim mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) dinilai terletak dari ketidakmampuan para siswa dalam pratikum.
“Hal ini, karena guru tidak memaksimalkan kegiatan pratikum pada setiap pokok bahasan kurikulum. kebanyakan hanya teori yang diberikan. makanya, perlu pelatihan untuk guru disekolah. kita akan mengundang pembimbing atau dosen dari fakultas pendidikan guna pelatihan kepada guru agar, tidak ada kekeliruan dalam pembahasan pelajaran teori didalam kelas maupun, praktek dilapangan” ujar Yusri, saat disambangi diruang kerjanya Jumat (19/02) kemaroin.
Juga soal perpustakaan, kata Yusri, minat baca siswa sangat rendah dan ini terbukti hampir disemua sekolah. RKB kita lihat mana sekolah yang kekurangan ruangan belajar (kelas-red) akan ditambah sekaligus dengan pembangunan RDG .
“Banyak buku tak termanfaaatkan. sebab, penjaga perpustakaan tidak tahu manajemen tentang perpustakaan. RKB serta RDG kita lihat mana sekolah yang membutuhkan akan ditambah pembangunannya,” beber Yusri.
Dia menambahkan, mengenai bahasa daerah (Mongondow-red) saat ini, khususnya dilingkungan sekolah di Boltim para siswa-siswi sudah tidak sering memakai bahasa daerah. Saya menilai jika ini dibiarkan maka lama-kelamaan bahasa daerah bisa terkikis oleh masa (waktu).
“Perlu ada kurikulum Muatan lokal (Mulog) bahasa daerah yang akan diterapkan diseluruh sekolah di Boltim supaya, bahasa Mongondow akan lestari. guna pelestarian bahasa Mongondow itu, nantinya kita datangkan ahli bahasa, budaya menyusun silabus Rencana Program Pembelajaran (RPP) akan dihadirkan semua sekolah. Agar, bahasa daerah tak akan pupus hilang terkikis oleh faktor masa dan, nantinya akan lestari kembali. perlu juga ada dukungan dari orang tua siswa-siswi dirumah,” ungkap Yusri, kepada sejumlah media kemarin. (Fidh)