Boltim, detiKawanua.com – Usaha kecil warga perorangan untuk pengolahan air perasan dari buah pohon aren menjadi gula merah (gula aren-red) hingga saat ini masih terdapat di desa Tombolikat selatan kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Pembuatan gula yang berasal dari pohon aren (seho-red) tersebut, kini ditekuni Kusman Abram warga Tombolikat Selatan. menurut penuturannya, dalam Dua hari Dia bisa menghasilkan hingga puluhan bungkus gula merah (aren-red) dari.
“Saya sudah lakukan usaha ini, sekitar setahun yang lalu, jika 2 hari air pohon buah dari pohon seho ditampung maka, dimasak dalam sehari itu bisa dapat sekitar 13-14 bungkus gula merah dari hasil perasan tiga pohon aren. Sering tidak seperti itu sebab, tiap pohon aren kandungan air gulanya juga tidak sama banyak,” ujar Kus, sapaan akrabnya saat disambangi disebuah tempat pembuatan gula aren.
Lanjutnya, untuk jarak dari rumah (kampung-red) ke tempat pembuatan gula aren itu berjarak tempuh Puluhan kilometer karena, disini lokasinya (rata paku-red) masih terdapat Ratusan pohon aren.
“Jaraknya memang jauh tapi, mau bagaimana lagi, disini masih banyak pohon aren. soal upah yang didapat per hari, ada sekitar Rp 60.000. Gulanya per bungkus Rp 15.000. Jika dinilai dengan harga bahan (sembako-red) sekarang ini, jujur tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga namun kita cukup-cukupkan saja” terangnya, kepada detiKawanua.com Senin (14/03) kemarin.
Dia pun berharap, kepada Pemerintah melalui instansi terkait guna bantuan kepada pengusaha kecil seperti Dirinya. agar, usaha pembuatan gula aren tersebut dapat lebih maju dan bisa menunjang hidup sehari-hari. disini ada beberapa yang seprofesi dengan saya namun, jujur kami belum pernah dapat bantuan apapun.
“Harapan Saya kepada Pemerintah daerah melalui instansi atau Dinas terkait untuk dapat memberi bantuan kepada kami pembuat gula aren. seperti, Tong untuk menampung air aren, belanga besar guna memasak (kawali-red) jerigen (galon), dan mesin kecil untuk pemotong kayu api,” harapnya, sembari mengayuh air gula didalam belanga yang tengah mendidih. (Fidh)