Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Benteng Tahula, Peninggalan Spanyol yang Megah dan Penuh Sejarah di Pulau Tidore

×

Benteng Tahula, Peninggalan Spanyol yang Megah dan Penuh Sejarah di Pulau Tidore

Sebarkan artikel ini
Benteng Tahula di Pulau Tidore, Maluku Utara. /Ist

Tidore, detiKawanua.com – Tidak jauh dari Kedaton Tidore dan Pusat Kota, sebuah bangunan megah bersejarah, berdiri menjulang tepat di atas gundukan bebatuan padat ini. Dari jauh, bangunan ini hanya nampak layaknya bebatuan pada sebuah tebing tinggi. Namun, panas mentari yang memantul dari dinding tebing itu, membawa mata ini pada sebuah himpunan huruf bertuliskan Benteng Tahula.
   
Benteng Tahula adalah salah satu benteng pertahanan buatan Spanyol yang berdiri di Pulau Tidore. Benteng ini memang dibangun di atas batuan karang yang merupakan titik
tinggi yang sangat baik untuk mengamati wilayah perairan maupun daratan
Tidore. Persaingan Spanyol dengan Portugis juga menjadi salah satu
alasan dibangunnya benteng ini.
Benteng Tahula atau Tohula yang berarti Kota Hula dibangun oleh Spanyol ketika menduduki wilayah Tidore di awal abad ke-16. Pembangunannya dimulai pada tahun 1610 dan menjadi properti pertahanan Spanyol hingga tahun 1662.
   
Namun setelah kepergian Spanyol dari Tidore di tahun 1707, Benteng ini sempat diusulkan untuk dibongkar oleh penguasa baru Belanda. Tetapi usul ini disanggah oleh Sultan Tidore Hamzah Fahroedin yang pada saat ini berkuasa. Sultan ini mengajukan usul lain untuk menjadikan Benteng Tahula sebagai tempat tinggal keluarga Kesultanan Tidore. Benteng ini akhirnya tidak jadi dirobohkan dan menjadi tempat tinggal keluarga Sultan dibawah pengawasan Belanda tentunya.
   
Seiring bergantinya waktu, Benteng ini masih tetap berdiri. Namun, setelah Indonesia menjadi Negara kesatuan, kondisi situs bersejarah ini cukup memprihatinkan serta tidak terawat. Hingga akhirnya, pemerintah Tidore baru-baru ini memutuskan untuk memugar Benteng Tahula dan menjadikannya salah satu obyek wisata sejarah di Tidore. 
Kini, Benteng ini terlihat lebih baik dan cukup menarik untuk dikunjungi. Hanya saja keberadaan benteng yang terbuka di atas bukit batu menjadikannya sangat panas ketika panas terik matahari menerpa. Kondisi tangga dari bawah hingga atas bukit pun cukup terjal dan perlu pengamanan lebih.
   
Benteng Tahula tidak lagi sepenuhnya berbentuk benteng. Setelah pemugaran, wilayah dalam Benteng sudah ditimbun. Yang tersisa dari benteng ini adalah bentuk luarnya saja, termasuk 2 bastion segitiga dan 1 bastion lingkaran. Wilayah atas benteng kini dibentuk menyerupai taman, bahkan terdapat beberapa gazebo untuk bersantai. Menurut warga sekitar, benteng Tahula adalah salah satu tempat sempurna untuk menikmati indahnya matahari terbit di Tidore. Walaupun demikian, beberapa makam keluarga kerajaan masih dikeramatkan dan dipertahankan untuk menjadi bagian sejarah dari Benteng Tahula.
   
Di antara kelebihan dan kekurangan Benteng Tahula yang cantik, terdapat banyak kisah yang menjadi bagian sejarah masyarakat Tidore. Bagaimanapun juga, keberadaan Benteng Tahula sangat penting mengiringi kehidupan Kesultanan Tidore dari masa lampau hingga masa modern ini. Saat ini, tanggung jawab generasi masa kini adalah menjaga obyek ini sebagai bukti kejayaan Tidore yang sudah dikenal luas bahkan hingga bangsa-bangsa seperti Spanyol, Portugis, maupun Belanda. (idk/dkc)

Editor: vkg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *