![]() |
Praktisi Sulut, Max Siso/Aldi |
Manado, detiKawanua.com – Alih-alih seorang praktisi juga politisi senior Max Siso yang ikut terlibat langsung dalam proses Pencetusan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Sulawesi Utara (Sulut) dan akhirnya berubah nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P). Saat berdiskusi dengan sejumlah wartawan di Ruang Komisi II DPRD Sulut, Max Siso mengatakan, momentum memperingati hari lahirnya Pancasila yang jatuh pada 1 Juni ini, seharusnya kita semua tahu bahwa isi yang terkandung dalam pancasila itu sendiri tela terjadi beberapa kali perubahan.
“Pancasila yang mana dulu yang harus kita peringati saat ini,”Kata Max Siso, Rabu (01/06)
Aktivis yang ikut merasakan bergejolaknya api Reformasi pada tahun 1989 ini, dengan tegas mengatakan bahwa, 5 butir Pancasila yang saat ini terus diperingati setiap tahun, semuanya itu adalah isi dari pidato Bung Karno. Oleh karena itu, pidato Bung Karno harus dikaji ulang.
“Bung Karno mengatakan selama tujuh hari berturut-turut ada pancabakti tanpa tuntutan, tetapi itu bukan intinya. Yang paling prinsip adalah TAP MPR No 25 yang harus ditinjau kembali,”katanya.
Pancasila sebagai idiologi Bangsa Indonesia pun adalah pengembangan dari Marhaenis. Makanya, banyak golongan yang menafsirkan atas pemahaman mereka masing-masing. Untuk menepis pemahaman setiap golongan dengan idiologi mereka sendiri, maka perlu adanya pengkajian naska akademisi.
Front Pembela Islam (FPI) misalnya, organisasi masyarakat (Ormas) yang berlabel islam dengan semangat membumikan sareat islam juga menafsirkan pancasila menurut pemahaman mereka.”FPI menafsirkan pancasila dengan pemahamannya sendiri, seharusnya ada naskah akademisi untuk kemudian bisa memberikan penjelasan secara detail,”tambah Max Siso.
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Sulut Rocky Wowor ikut mengiyakan apa yang dikatakan Max Siso.”Apa yang dikatakan senior sekaligus guru saya adalah benar,”singkat anggota Komisi II dari Fraksi PDI P itu.
Sebelumnya, Rocky Wowor dan Max Siso sudah berdiskusi banyak baru dilanjutkan dengan sejumlah wartawan pos liputan DPRD.(Aldi)