Kolaborasi PGE Area Lahendong, Pemerintah Kota Tomohon, Balai KSDA Sulawesi Utara, dan Yayasan Masarang melalui Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki dalam bentuk penambahan fasilitas dan wadah edukasi di Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki (PRMY) Gunung Masarang, Senin 29 Juli 2024.
Tomohon, detikawanua.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Lahendong terus memajukan inisiatif perlindungan lingkungan, salah satunya dengan menjamin kelestarian keanekaragaman hayati di wilayah kerjanya.
Inisiatif ini tertuang dalam kolaborasi PGE Area Lahendong, Pemerintah Kota Tomohon, Balai KSDA Sulawesi Utara, dan Yayasan Masarang melalui Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki dalam bentuk penambahan fasilitas dan wadah edukasi di Pusat Rehabilitasi Monyet Yaki (PRMY) Gunung Masarang untuk mendukung proses rehabilitasi dan keberlanjutan hidup monyet Yaki di habitat aslinya.
General Manager PGE Area Lahendong, Albertus Novi Purwono, menyampaikan bahwa kolaborasi ini melanjutkan upaya konservasi monyet Yaki yang telah dilakukan Perusahaan sejak tahun 2020.
“Melindungi spesies monyet Yaki, sebagai bagian penting dari kekayaan alam di Indonesia, merupakan insiatif kami dalam menjaga kelestarian alam dan ekosistem di dalamnya,” kata Albertus Novi Purwono.
PGE Area Lahendong aktif bersinergi dengan berbagai pihak dalam upaya konservasi ini, seperti sebelumnya dengan Yayasan Masarang dan pemerintah provinsi, dalam hal ini melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Utara.
Kolaborasi ini berhasil menyediakan konservasi terhadap 18 ekor monyet Yaki, yang mana delapan (8) ekor telah dilepas liarkan ke kawasan konservasi Taman Wisata Alam Gunung Ambang pada tahun 2023.
Monyet Yaki (Macaca nigra) merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi Utara yang mengalami eksploitasi berlebih oleh manusia dalam bentuk perdagangan, perburuan, dan dikonsumsi.
Lebih jauh, habitatnya semakin berkurang akibat pembukaan hutan dan alih fungsi lahan untuk pemukiman dan kegiatan ekonomi manusia, yang memperkuat spesies ini semakin terancam.
Menurut klasifikasi International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), monyet Yaki termasuk sebagai satwa dengan status “critically endangered (terancam secara kritis).”
Menyambut kolaborasi ini, Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Kitty Andhora, menegaskan bahwa Perusahaan akan terus berkomitmen dalam melestarikan lingkungan, terutama dalam menjalankan prinsip Environment dalam Environment, Social, and Governance (ESG).
“PGE terus-menerus memberikan perhatian terhadap perlindungan dan keberlanjutan lingkungan di setiap lini bisnis dan operasionalnya, serta berupaya untuk mempertahankan kelimpahan kekayaan flora dan fauna di Indonesia. Kami meyakini bahwa pendayagunaan geotermal sebagai energi hijau dengan potensi melimpah di Indonesia akan berkontribusi dalam mengurangi degradasi alam dan gangguan pada ekosistem yang hidup di dalamnya. Kami optimistis PGE akan memiliki peran signifikan dalam pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,” pungkas Kitty Andhora. b.A*