Sulut, detiKawanua.com – Institut Agama Kriten Negeri (IAKN) Manado, Jumat (22/09/23) siang tadi, menggelar Sidang Senan dalam rangka Wisuda Program Doktor Magister dan Sarjana yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sulut, Drs. Steven Kandouw.
Kesempatan itu, Wagub Kandouw mangaku turut bahagia dengan kelulusan para Sarjana. “Anda-anda yang lulus saat ini harus bahagia,” imbuh Kandouw.
Lebih lanjut, Wagub Kandouw membeberkan, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk Indonesia berjuamlah 276 juta jiwa, yang mengenyam pendidikan tinggi, hanya 5,6 persen, baik itu S1, S2 maupun S3.
“Yang sarjana, tidak sampai 6 persen. Yang SMA 50 juta jiwa. Data-data ini memberikan motivasi untuk kita,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Mantan Ketua DPRD Provinsi Sulut ini mengimbau, para Sarjana yang Lulus ini, yang masuk dalam 5,6 persen dari jumlah Penduduk, harus memiliki keunggulan tersendiri di lingkungan masyarakat umum.
“Posisi anda adalah elit di masyarakat, yang artinya punya komparatif adventif, punya keunggulan, dibanding yang lain. Jadi optimislah kalian, bahwa kalian akan gampang di kehidupan berikut dan mencari pekerjaan,” ingatnya sembari menyatakan jangan percaya bahwa di indonesia ini banyak sarjana yang menganggur, sebab lulusan sarjana hanya 5,6 persen.
“Yang nganggur itu, sarjana yang malas saja. Welcome to the elite club awer society. Jadi keluar dari Kampus ini, para lulusan sarjana harus berpikir mereka adalah elit di masyarakat,” ucap Kandouw menambah.
Akan tetapi, ditegaskan Wagub Kandouw, masuk dalan klaster masyarakat Elit itu ibarat mata uang logam, ada dua sisi. Disatu sisi adalah kebanggaan, disisi lain ada tanggu jawab.
“Karena anda sudah masuk dalam kelompik elit, anda harus beda, anda harus mampu melawan mainstream,” ujarnya.
Terkait hal itu, Wagub Kandouw menyinggung bukunya Julian Benda, judulnya Penghianatan Kaum Cendekiawan.
“Ia (Julian Benda) bilang dunia ini dibedakan, antara kaum awam dan kaum cendekiawan. Kaum Cendekiawan itu, kata dia, harus melawan mainstream. Dia harus mampu membentuk batu bata kehidupan dan sendi-sendi kehidupan. Artinya mulai hari ini anda-anda semua, kelompok cendekiawan, harus mampu menyusun batu-batu peradaban dan sendi-sendi kehidupan. Anda harus jadi transcenter di masyarakat, harua jadi inovator, leader,” jelasnya.
Kata Kandouw, generasi sarjana saat ini masuk dalam generasi melek gadget, yang individualis yang cenderung anti komunal, tinggal di rumah juga bisa dapat duit.
“Yang penting jadilah cendekiawan yang tujuannnya, membangun peradaban dan sendi-sendi kehidupan. Selamat atas kelulusan, sampaikan terimakasih, wujud syukur kepada Tuhan, jangan lupa sampaikan terimakasih kepada orang tua, saudara yang sudah mendorong, membantu anda. Di tengah-tengah peradaban yang seperi ini, etika harus dijunjung tinggi. Banyak selamat,” tandasnya.