Sekprov Sulut Steve Kepel, saat membuka Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja TPID Tahun 2022 dan Persiapan TPID Award, mengatakan harga bahan pokok (Bapok) di pasar tradisional yang ada di Kota Manado, Airmadidi Minahasa Utara, pasar Amurang Minahasa Selatan dan pasar di Kotamobagu harus terus dipantau.
“Di setiap pasar tradisional tersebut, sudah ada stand provinsi yang akan menempatkan petugas guna memantau pergerakan harga.nPetugas yang ada ditempatkan untuk memantau pergerakan harga. Ini harus dilakukan setiap hari. Supaya ketika terjadi kontraksi atau kenaikan harga sembako, secepatnya dilakukan operasi pasar murah,” ungkap Sekprov Kepel di Ruang F.J. Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut, Kamis (09/03/23) kemarin.
Menurut Sekprov, pemantauan harga bahan pokok di pasar sangat penting untuk mengendalikan inflasi.
“Apalagi ini sudah menjelang puasa. Kita bersyukur inflasi Sulut masih di bawah nasional,” ungkapnya.
Kesempatan itu juga, Sekprov Suput juga menuturkan untuk mengendalikan inflasi, Pemprov Sulut melalui Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw mengandalkan program gerakan menanam “Marijo Ba Kobong”
“Di setiap daerah, kelompok tani akan diberikan pupuk dan bibit sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Kalau potensi jagung kita berikan jagung, kalau potensi beras kita berikan bibit padi. Begitu seterusnya. Supaya inflasi Sulut terkendali,” pungkasnya.
Diketahui, hadir dalam kegiatan rakor tersebut diantaranya, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sulut Praseno Hadi, Kepala BI, Bulog dan SKPD terkait. (*)