Manado, detiKawanua.com – Suasana normal baru ditengah pandemi covid 19 membuat masyarakat Kota Manado perlahan kembali beraktivitas secara biasanya. Hal tersebut, menjadi topik diskusi lima Keimaman di Kecamatan Sario, Jumat 3 juli 2020. Selain itu mereka juga membahas pelaksanaan Sholat Idul Adha ditempat terbuka.
Berlokasi di Masjid Hidayatullah Asrama Polisi (AsPol) Kecamatan Sario, lima Keimaman yang dihadiri Badan Tamirul Masjid dan Imam serta sejumlah Pegawai Syara Masjid, berkumpul sambil mengadakan diskusi terkait kehidupan normal baru masa pandemi covid 19.
Lima Keimaman tersebut bersilaturahmi dan halal bil halal setelah bertemu usai lebaran idul fitri 1440 hijriah. Diantaranya Masjid Besar Miftahul Jannah, Masjid Firdaus, Masjid Alfurqan, Masjid Nurul Yaqin, serta Masjid Hidayatullah selaku penyelenggara diskusi.
Imam Masjid Hidayatullah, Imran Tuna, tuan rumah acara menghantar diskusi persoalan awal pandemi covid19 selama tiga bulan disaat bulan ramadhan 1440 hijriah kemarin, pelaksanaan sholat taraweh dan sholat idul fitri termasuk dampak sosial yang terjadi terkait penutupan beberapa masjid saat pandemi.
Selain itu, Imran ikut membahas terkait Protokol kesehatan dan beberapa kasus yang terjadi menyangkut pasien dalan pengawasan (PDP) ketika berada dirumah sakit terkait penanganan dan kesembuhan pasien.
Ikut dalam diskusi Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sario, Haji Husen Buhari, yang membahas proses dan kendala saat aktivitas perkantoran yang harus bekerja dirumah Work For Home (WFH) baik kebijakan maupun aturan dalam pelayanan kemasyarakat khususnya Umat Islam diKecamatan Sario.
Sementara terkait rencana pelaksanaan sholat idul adha yang akan digelar diruang terbuka yakni halaman parkir disalah satu mal diboulevard Sario, Ketua Pengurus Hari – Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Sario yang juga merupakan Imam Masjid Besar Miftahul Jannah, Zulkifly Bahetam, mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan akhir dari PHBI Kota Manado, meski maklumat Kapolri terkait kerumunan serta edaran MUI Pusat membatasi aktivitas Keagamaan selama masa pandemi telah dicabut.
Diskusi yang berlangsung selama satu jam setengah tersebut, sempat hangat meski tidak mendetail saat pembahasan anggaran covid 19 yang menjadi pertanyaan masyarakat terkait transparansi serta pengobatan yang belum jua ditemukan dan pertanyaan kapan masa pandemi covid 19 berakhir.
“Kesimpulan dari diskusi hari ini memang belum final, karena memang masih menunggu koordinasi dengan pihak PHBI Kota Manado dengan Pihak Pemerintah Provinsi dan juga menunggu perkembangan penanganan covid 19 dari satuan tugas daerah baik jumlah dan korban maupun kebijakan pemerintah nantinya”, ujar Imran.
“Untuk pelaksanaan Sholat Idul Adha 1440 Hijriah jika kondisi belum memungkinkan untuk digelar, kita sepakat lima keimaman tetap melaksanakan sholat dimasjid masing – masing sambil menanti keputusan pemerintah daerah”, tandasnya Zulkifly Bahetam.
Umat Muslim khususnya, diminta agar tetap mengikuti protokol kesehatan berupa menggunakan masker, mencuci tangan memakai hand sanitaizer serta menjaga jarak selama beraktivitas dan melaksanakan kegiataan keagamaan seperti sholat berjamaah dimasjid.
Di Sulawesi Utara saat ini berada diurutan ke -15 secara nasional, terkonfirmasi jumlah korban positif covid 19 total 1178 orang, dengan kesembuhan mencapai 233 pasien, serta 83 orang dinyatakan meninggal dunia.irz