Toko Masyarakat Kawangkoan Steven Supit.
Minahasa, detiKawanua.com – Mayoritas masyarakat Kecamatan kawangkoan mempertanyakan implementasi ke 3 pemerintah kecamatan pemekaran yakni, kawangkoan, kawangkoan barat dan kawangkoan utara terkait nota kesepakatan bersama pemerintah dan masyarakat tentang kawangkoan bersatu.
Toko Masyarakat Mawangkoan Steven Supit mengungkapkan kesepakatan ini sudah dimusyawarakan sejak tahun 2019 lalu,dimana ke 3 camat komitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan kewilahyaan seperti upacara peringatan 17 agustus mulai tahun 2020,pawai pembangunan dan, berbagi bentuk kegiatan lainnya.
“Ke 3 kecamatan ini sudah konsiten untuk mengadakan upacara tapi sampai saat ini kejelasannya belum nampak, sepertinya komitmen ini seakan terabaikan,” ungkap supit saat berbincang dengan media ini akhir pekan lalu.
Menurutnya pemerintah kecamatan jangan hanya beralasan seperti tiba saat tiba akal,karena ini juga permintaan dan kerinduan warga kawangkoan,bukan hanya masyarakat yang terlibat namun juga ada dari sekolah sekolah baik SD dan SMP.
“Sejak januari warga sudah mulai bertanya-tanya berkaitan tahapan pelaksanaan 17-san, apakah panitianya sudah dibentuk atau masih simpang siur,” urainya.
Untuk itu dia berharap kedepan untuk panitia persiapan pelaksanaan upacara sudah boleh dibentuk,pemerintah kiranya juga boleh mensuport akan program aspirasi masyrakat kawangkoan.
Terpisah camat kawangkoan kawangkoan utara Fabian Mendur mengatakan sebagai pemerintah kecamatan sangat mensuport keinginan masyarakat namun untuk kesiapannya perlu diadakan rapat dengan camat lainnya.
“masih sementara melakukan mediasi antara ke 3 camat yang ada di masing masing kecamatan,” ujar Mendur.
Menurutnya akan lebih baik sebelum panitia 17-dibentuk,efektifnya alangkah baik diadakan forum komunikasi masyarakat kawangkoan rayaterlebih dahulu.
Sementara camat kawangkoan Eightmy E Moniung dan camat kawangkoan barat meidy keintjem dihubungi telpon seluler tidak mengangkat telpon. (Baim)
