Rapat perdana ICMI Sulut di Meskam Ulil Albab Unsrat.
Manado, detiKawanua.com – Nama dan eksistensi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di negeri ini, mulai meredup pasca Reformasi 1998.
Hampir 20 tahun, lembaga think tang bentukan mendiang mantan wakil presiden Prof Dr BJ Habibie, ‘bintang’-nya meredup. termasuk di Sulawesi Utara (Sulut).
Karena itu, para cendekiawan Muslim Sulut, Dr Jailani Husein dan Hamzah Latief ST diamanatkan untuk mengaktifkan lagi ICMI di bumi nyiur melambai.
“Kami diberikan mandat oleh ICMI pusat untuk aktifkan lagi di Sulut,” kata Jailani, dosen Fakultas Pertanian Unsrat ini.
Rapat perdana yang dipimpin Hamzah Latief pada Sabtu (30/11) kemarin, dihadiri Dr Sangkertadi, Dr Hamdi Gugule, Dr Roni Koneri, Hi Anwar Sandiah MS, Dr Afriza Yelnety, Rosiyani Arbie MS, Dr Darussadah Paransa, Idam Malewa, Ali dan Ryan Muda.
Hasil rapat di aula Masjid Ulil Albab, kampus Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) itu, disepakati untuk Ketua ICMI Sulut dipercayakan kepada Wakil Rektor Unsrat Prof Dr Sangkertadi dan Sekretaris Umum Hamzah Latief.
Prof Sangkertadi mengatakan ICMI pernah ada. Tugas generasi sekarang merevitalisasi organisasi para cendekiawan muslim.
Revitalisasi lantaran ada masalah. Tugas para cendekia harus mampu melihat masalah masa lalu dan potensi masalah yang akan dihadapi.
“Pernah vital sekarang tidak lagi. Mana yang vital itu yang harus ada strategi baru,” kata alumni HMI Manado ini.
Setelah temukan ketua dan sekretaris, rapat yang dimulai pukul 09.30 berakhir pukul 14.00 Wita disimpulkan untuk merekrut para pimpinan ormas, pimpinan kampus dan tokoh tokoh muslim di semua jaringan.
(*/Redaksi)