Example floating
Example floating
SULAWESI UTARA

Soal Lingkungan Pertambangan, AGC dan Instansi Terkait Bersama AMAN Gelar Pertemuan Sosialisasi

×

Soal Lingkungan Pertambangan, AGC dan Instansi Terkait Bersama AMAN Gelar Pertemuan Sosialisasi

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi Lingkungan Pertambangan.

Boltim, detiKawanua.com – Artisanal Gold Council (AGC) dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), bersama Pemkab Boltim melalui instansi terkait Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), menggelar pertemuan dengan para wartawan Biro Boltim dalam rangka membahas tujuan AGC bebas mercuy, terkait Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS), menghadapi tantangan pertambangan emas skala kecil di Kabupaten Boltim, tepat di salah satu rumah makan, Tutuyan II, Rabu (31/07).
Menurut pemateri Rikson Karundeng selaku Ketua Aliansi Masyarakat Nusantara (AMAN), bahwa program AGC ini demi kesejahteraan masyarakat yang aman untuk lingkungan dan bebas dari mercury.

“Pertemuan ini untuk mendiskusikan tentang masalah lingkungan, terkait program emas rakyat sejahtera menghadapi tantangan pertambangan emas skala kecil, di Kabupaten Boltim. Selanjutnya AGC melalui PERS berfokus pada perkembangan sektor pertambangan emas skala kecil yang menguntungkan secara ekonomi, ramah lingkungan, dan bertanggung jawab di tiga wilayah program di Indonesia. Yakni, Tatelu Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Tobongon Kabupaten Bolmong Timur (Boltim), dan Paranggean Kota Waringgin Timur,” jelas Rikson.

Lanjutnya, AGC ini juga memberikan solusi terhadap penggunaan zat kimia seperti mercury.

“Kelebihan AGC untuk menargetkan, menghapus penggunaan pemakaian mercury seraya memperbaiki perolehan emas. Jadi, semua emas yang ditangkap bukan hanya yang besar, tapi sampai yang terkecil,” tambah Rikson.

Dia pun mengungkapkan, kalau AGC ini sudah pernah dibahas dengan pihak Pemerintah Kabupaten Boltim.

“Kami juga sudah membahasnya dengan Pemkab Boltim, dan tinggal menunggu waktunya untuk diterapkan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Boltim Eko Marsidi mengatakan, untuk pelayanan kesehatan ke masyarakat sudah kita lakukan, Dan ke depan kita akan selalu lakukan.

“Saya minta dukungan teman-teman pers (wartawan-red) selalu mensoaialisasikan dampak bahaya bahan mercury terhadap penambang. Selanjutnya kami dalam waktu dekat ini, akan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga di lingkungan pertambangan terkait kesehatan dan dampaknya. Untuk diagnosa ada ahlinya nanti kita bicarakan, namun upaya pencegahan kita lakukan. Penting untuk penambang, mengunakan alat pelindung diri masker, agar jangan mengkonsumsi ikan di sungai, akan berbahaya bagi kesehatan tubuh dalam bentuk rantai makanan,” ujar Eko.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boltim Sjukri Tawil mengungkapkan, dari sisi keamanan dan lingkungan kesehatan, aman semua. Namun, penambang harus paham tentang pengunaan bahan kimia ini. Sedangkan soal izin itu dari pihak provinsi.

“Upaya kita untuk lingkungan salah satunya sosialisasi terkait pemahaman masyarakat tentang sianida, yang menimbulkan dampak pada tubuh. Dan sebaliknya unsur zat sianida cepat terurai menjadi zat tidak berbahaya. Makanya diharapkan untuk jangan mengolah dari unsur mercury lalu ke dalam tong pakai sianida, secara lingkungan sangat berbahaya. Kita mohon juga bantuan sosialisasi melalui teman-teman media,” terang Sjukri.

Kami rencana di tahun ini untuk melakukan pemantaun kualitas udara, dan kualitas air sungai di beberapa titik yang sebagian sudah kita lakukan pemantauan.

“Nantinya lokasi pemantaun udara, tepat di panang desa Bulawan Kotabunan. jelang akhir tahun kita lakukan pemantauan,” bebernya, Rabu (31/07) siang tadi.

(Fidh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *