Lanjut Gumolung, progres yang sudah dilakukan oleh pemerintah, Panglima TNI dan masyarakat yaitu di Desa Bantane dengan target 85 Hektar sudah terealisasi. Kegiatan Cetak Sawah ini tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi pertanian yang lebih khusus cetak sawah, karena kalau bicara Talaud potensi Talaud memang pantas mendapatkan itu.
“Kalau setiap tahun ada peningkatan lahan padi sawah pasti setiap tahun juga ada peningkatkan produksi beras, secara otomatis bisa mengurangi impor beras dari kabupaten/kota lainnya. Ini lokasi pencetakan sawah bisa dioptimalkan walaupun tidak keseluruhan pasti dapat dinimakmati oleh seluruh masyarakat Talaud,” kata Gumolung.
Selama ini petani mengalami masalah pengolahan lahan karena biaya yang ditimbulkan sangat mahal, sehingga kita sudah dapat dukungan dari pemerintah pusat terkait fasilitas pendukung seperti handtractor, mesin tanam dan mesin panen. Jadi itu sangat mendukung. Tetapi lagi-lagi yang menjadi kendala adalah ketersediaan air. Kalau Irigasi ini dari Pihak Dinas PU yang sementara melakukan kegiatannya membangun jaringan-jaringan air bersih pasti sudah biasa disiasati.
“Dalam hal membantu masyarakat mengelola lahan pertanian cetak adalah dengan adanya OPD baru, sehingga BP4K sudah bergabung juga di sini dan tenaga-tenaga fungsional dan tenaga penyuluh sudah ada di sini. Untuk proses koordinasi di lapangan sudah sangat bagus, karena sudah di 18 kecamatan yang semuanya terobosan Sarjana Pertanian, dan juga sudah ada tambahan Tenaga Harian Lepas dalam nanti membantu masyarakat menjawab keluhan dalam mengelola lahan pertanian dan pembiayaannya juga dari Pemerintah Pusat,” tutup Gumolung.












